Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Cerita inspirasi “Kakek tua dan 2 ekor keledai”




Dahulu kala ditepian sungai di dalam hutan tinggalah seorang kakek tua seorang diri. Ia tinggal di gubuk yang berukuran kecil, dan ia juga memelihara 2 ekor keledai. Keledai tersebut ia dapatkan didalam hutan ketika sedang mencari kayu bakar.

Ketika itu ia melihat ada 2 ekor anak keledai yang sedang terkena perangkap pemburu, kakek tua itu pun bergegas menolong 2 ekor keledai tersebut dan membawanya pulang. Kakek tua sangat iba melihat keadaan keledai-keledai tersebut, tubuhnya yang kurus dan penuh kudis, kemudian ada juga terdapat luka dibagian kakinya, mungkin ini akibat dari perangkap pemburu tadi. Keledai itu terlihat sangat kelaparan dan kehausan, karena sudah beberapa hari tidak makan dan minum.

Kakek tua itu pun memberikan keledai-keledai tersebut makan, merawat luka dan penyakit yang diderita si keledai.

Setiap hari keledai itu dimandikan, dibersihkan lukanya, dan diajak jalan-jalan mencari rumput yang segar. Kakek tua sangat menyayangi si keledai. Baginya si keledai adalah teman yang dapat mengisi kehampaan hidupnya, teman yang selalu menenmaninya didalam kesendirian, dan teman setia yang selalu ada untuknya.

A. Keledai yang pintar



Seiring berjalannya waktu, keledai pun tumbuh makin besar, dan juga penyakit yang ada ditubuhnya telah sembuh total. Si keledai sangat patuh terhadap apa yang diinginkan kakek tua, bahkan ia seolah-olah mengerti dengan apa yang selalu dikatakan oleh kakek tua.

Setiap hari si keledai menemani kakek tua untuk pergi kehutan untuk sekedar mencari kayu bakar dan juga mencari buah-buahan yang ada didalamm hutan. 

Terkadang si keledai pergi meninggalkan kakek tua, satu keledai pergi untuk mencari kayu bakar, kemudian keledai yang satunya pergi untuk mencari buah-buahan yang ada dihutan, dan anehnya si keladai tahu mana buah yang beracun dan mana buah yang tidak beracun. Mungkin si keledai menggunakan insting atau indra penciumannya yang sangat tajam.

Kakek tua pun menggunakan waktunya untuk berkebun menanam singkong, dan dari hasil berkebun inilah yang mampu membuatnya bertahan hidup hingga sekarang. Dan 2 ekor keledai itu pun membantu si kakek tua untuk menananm singkong-singkong muda. Dan 2 ekor keledai itu pun tidak pernah merusak kebun si kakek tua, ia tidak memakan daun singkong yang telah ada dan justru menjaga kebun tersebut dari hewan yang akan merusak kebun si kakek tua. 

Suatu hari ada segerombolan babi hutan yang sedang asyik menikmati kebun si kakek tua, ia merusak dan memakan ubi-ubi singkok. Melihat kebun si kakek tua dirusak oleh babi, 2 ekor keledai itu pun mengejarnya dan berkelahi dengan gerombolan babi hutan, mereka berkelahi dengan cara saling menanduk dan menendang. Mendengar ada suara dari arah kebunnya, kakek tua pun segera bergegas pergi ke kebunya dengan membawa sebilah bambu. Ketika sampai dikebun kakek tua pun terkejut karena melihat kedua keledainya berdarah dibagian muka dan tergeletak ditanah. Kakek tua pun memukulkan bambu yang dibawanya ke gerombolan babi hutan dan seketika itu juga gerombolan babi hutan itu pergi meninggalkan kebun singkong.

Kakek tua pun membawa kedua keledainya pulang ke gubuk tempat tinggalnya. Dan kembali mengobati luka yang dialami kedua keledainya.

B. Pelajaran untuk si keledai

Setelah sembuh dari luka akibat perkelahian dengan babi dikebun singkong, kakek tua pun membawa keledai-keledainya untuk berjalan di hamparan rumput yang sangat luas, warnanya yang hijau dan seakan-akan menari ketika tertiup angin membuat suasana semakin damai dan indah dipandang mata. Kakek tua membawa 2 buah keranjang sebagai tempat untuk mencari rumput, dan sesampainya dipadang rumput kakek tua pun pergi meninggalkan kedua keledainya sambil membawa keranjang tersebut.

Kakek tua pergi meninggalkan keledainya untuk mencarikan rumput yang sangat disukai oleh keledai. Dan selang beberapa menit kemudian kakek tua pun datang menemui keledai-keledainya dengan membawakan sekeranjang penuh rumput yang segar dan hijau.

Kakek tua pun meletakkan satu buah keranjang dengan isi penuh dengan rumput disebalah kanan, dan satu keranjangnya lagi berada disebelah kirinya dengan jarak beberapa meter. Dan kemudian kakek tua mengambil keledainya dan membawa si keledai tepat berada ditengah-tengah keranjang yang berisi penuh dengan rumput, dan juga kakek tua mengikat leher keledainya dengan menggunakan tali yang tidak terlalu panjang.

Kakek tua pun berkata kepada kedua keledainya bahwa keranjang yang penuh dengan rumput segar itu untuk dimakan oleh keledai-keldainya, dan mempersilahkan keledainya untuk memakan rumput-rumput itu bagaimana pun caranya. Dan keledai itu pun seolah-olah paham dan mengerti tentang apa yang telah diucapkan kakek tua.

Awalnya kedua keledai itu berjalan menuju ketempat masing-masing rumput berada, satu keledai menuju ketempat rumput yang berada disebalah kanan, dan satu keledai berjalan menuju rumput yang ada disebelah kiri. Tapi sayangnya ketika ingin sampai keledai-keledai itu pun terjatuh akibat tarikan tali dilehernya. Dan keledai itu pun kembali ketengah-tengah tempat ia diletakkan oleh si kakek tua.

Karena usaha berjalannya tidak berhasil, kemudian keledai-keledai itu pun mencoba berlari dengan sangat kencang menuju tempat rumput berada, namun sayangnya sebelum mereka sampai ketempat rumput berada, mereka segera terjatuh akibat dari tali yang ada dilehernya. Makin cepat tali tertarik, makin cepat juag ia akan terjatuh. Dan kedua keledai itu pun kembali ketengah-tengah.

Kali kedua keledainya terlihat tenang dan seolah-olah sedang memikirkan sesuatu, sikap sikledai sekarang lebih tenang dan tidak seperti sebelumnya yang penuh dengan keegoisan dan kekerasan. Akhirnya kedua keledainya pun mulai bangkit dari tempatnya berdiam,dan segera menuju ketempat rumput yang berada disebelah kanan secara bersamaan. Mereka pun memakan rumput-rumput itu secara bersamaan dan kali ini leher mereka tidak terasa sakit. Setelah rumput yang ada diwadah sebelah kanan habis, keledai pun berjalan kembali secara bersamaan ke tempat rumput yang berada disebelah kiri, dan memakan rumput itu secara bersama-sama. Melihat perilaku keledai-keledainya membuat si kakek tua tersenyum bahagi. Ia pun kembali menemui keledai-keledainya.

Kakek tua pun berkata kepada keledai-keledainya, bahwa kebersamaan itu jauh lebih indah daripada hanya mementingkan dirinya sendiri. Jadi ketika ada gerombolan babi yang datang ke kebun singkong maka kalian harus saling bekerja sama dan saling membantu, bukannya sendiri-sendiri. Mendengar ucapan kakek tua membuat keledai terdiam dan tertunduk seolah paham dengan nasihat si kakek tua.

Dan kakek tua pun kembali ke gubuknya bersama-sama keledainya yang pintar. Dan merasaha bahagia dengan apa yang telah ia ajarkan terhadap keledai-keledainya itu. Meskipun ia tidak mempunyai akal, namun ia masih memiliki insting untuk dapat mengerti ucapan si kakek tua.

C. Butiran hikmah

Dari cerita kakek tuda dan 2 ekor keledai diatas dapat kita simpulkan, bahwa:

  1. Kerjasma dalam kehidupan itu sangat penting, apalagi ketika kita berada ditengah-tengah masyrakat atau khalayak ramai, tentu sikap kebersamaan lebih di optimalka. Jangan sampai kita hanya mementingkan diri sendiri dan hidup secara individual saja, ingat…….manusi itu dikatakan sebagai makhluk sosial artinya tidak bisa hidup tanpa bantuan orang lain.
  2. Keegoisan itu akan berakibat buruk terhadap diri sendiri dan orang lain,orang yang egois tentu tidak akan pernah dihargai orang lain, baik itu teman, sahabat maupun orang-orang yang berada di lingkungan sekitarnya. Egois adalah sikap yang hanya mau menang sendiri tanpa memikirkan orang lain
  3. Kekerasan tidak akan menyelesaikan masalah, oleh sebab itu ketika tertimpa maslah maka berdiamlah dulu, tenangkan diri, dan mulailah berfikir secara bijaksana untuk keluar dari masalah tersebut. Ingat “Allah tidak akan memberikan cobaan melebihi kemampuan hambanya”. oleh sebab itu jangan pernah untuk menyerah atau berputus asa ketika tertimpa musibah.
  4. Sikap arif dan bijaksana hendaknya ditanamkan didalam diri ini, karena dengan sikap itulah menjadikan orang lain segan dan senang terhadap diri kita.

3 komentar untuk "Cerita inspirasi “Kakek tua dan 2 ekor keledai”"

  1. Balasan
    1. Terima kasih atas kunjungannya gan,,,emng msa kecilnya bgaimna??

      Hapus
  2. Sangat keren cerita inpirasinya gan saya jadi suka membaca diblok kmu gan... sukses terus yaa..
    http://bit.ly/2RiaidR

    BalasHapus