Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Cerita inspirasi kesombongan si batu

Assalamu’alaikum warahmatullahiwabarakatuh


Selamat pagi……
Selamat siang…..
Selamat sore……
Selamat malam….

Bagi sahabat-sahabat semua dimana pun berada

Yang sedang bekerja saya do’akan semoga pekerjaannya lancar, yang sedang jualan semoga jualannya laris-manis, yang sedang mencari-cari pekerjaan saya do’akan semoga segera ketemu dengan pekerjaan yang cocok untuk dirinya sendiri, dan yang sedang bersekolah saya do’akan mudah-mudahan dapat ilmu yang barokah. amiin 

Kini saatnya kita meluangkan waktu untuk membaca-baca artikel, dan tentunya bersama artikel sederhana saya ini, semoga ada pelajaran yang didapatkan dan bisa digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Amiin

Oh ya, sahabat semua, kali ini saya menuliskan kembali cerita inspirasi dengan judul Kesombongan si batu. Kesombongan adalah salah satu sifat yang sangat buruk, karena kesombongan itu dapat merugikan diri sendiri. Orang yang sombong tentu ia akan menganggap bahwa dirinya lah yang paling hebat, dan orang lain itu paling lemah.

Seperti cerita dibawah ini tentang kesombongan sebuah batu, bagaimana ceritanya?

Langsung saja disimak dan dibaca. Gratttiiiissss…….ttttiiiissss……ttiiiiisssssssss

a. Kesombongan

Tentunya kita tidak ada yang asing lagi dengan yang namanya batu, batu adalah suatu benda yang sangat kuat dan juga sangat keras, bahkan untuk memecahkannya diperlukan martil yang cukup besar.

Dan dengan kekuatannya yang sangat keras dan kuat inilah menjadikan ia bersikap sombong terhadap benda-benda lainnya.

Suatu hari, si batu tertawa dengan sangat kerasnya karena telah berhasil menang dalam pertandingan sesama batu. Ia menantang semua batu-batu yang ada untuk maju melawannya dalam pertandingan, namun tidak ada satu pun yang berani melawannya.

Dengan bangga diri ia menunjukkan kekuatannya dihadapan batu yang lain, dan dengan sengaja menghancurkan batu-batu yang lain.

“Aku adalah batu yang paling hebat, paling kuat dan paling segalanya.” kata si batu dengan sombongnya.

“ Aku siap melawan dan menghancurkan siapa pun yang berani melawanku, dan sekarang jika ada yang berani dengan ku silahkan maju kedepan kita bertanding sampai hancur.” kata si batu dengan suara kerasnya

Tidak ada satu pun batu lain yang berani maju untuk melawannya, hingga akhirnya mereka harus melayani si batu yang paling kuat tersebut. Mereka harus menyediakan segela keperluan si batu dan harus menuruti apa pun yang dikatakannya.

Dan jika ada batu yang membengkang maka akan segera dihancurkannya.

Batu-batu lain hanya bisa pasrah dan menuruti apa pun kemauan si batu paling kuat tersebut.

Batu paling kuat tersebut pun menjadi raja dan penguasa di daerah tempatnya diam, ia selalu bersikap sewenang-wenang terhadap batu-batu yang lain. Dan dengan tawanya yang menggelegar ia pun memerintahkan semua batu yang ada.

b. Pertandingan melawan pohon

Kesombongan dan kezaliman si batu yang paling kuat tersebut itu pun terdengar keberbagai tempat, tak terkecuali oleh si pohon, api dan air.

Karena geram dengan kesombongan si batu, suatu hari si pohon mengirimkan pesan bahwa ia akan melawan si batu dalam pertandingan sampai hancur. Batu pun dengan bangganya memuji kehebatan diri sendiri dan dengan senang hati menerima pertandingan melawan pohon.

Hingga tiba waktunnya untuk pertandingan batu melawan pohon

“Hai batu jangan lah kau bersikap sombong dan zalim terhadap sesamamu,” kata si pohon.

Mendengar perkataan si batu pun tertatawa dengan nyaringnya dan berkata,

“Hai pohon yang lemah, aku adalah benda yang paling hebat, kekuatanku sudah terbukti dapat menghancurkan segala apa pun itu. Kau datang ketempat ini hanya ingin cari mati saja, mending kau jadi budakku saja.” kata si batu dengan sombongnya.

“Meskipun aku akan hancur oleh mu, namun ada yang lebih hebat dari mu dan kau pasti akan binasa,” kata si pohon.

“Mengalahkanku? Siapa yang bisa mengalahkan ku, tidak ada satu pun yang bisa mengalahkanku,” jawab batu dengan suara nyaringnya

“Ayo, kita mulai pertandingan ini,” kata si batu.
Mereka pun bertanding, saling pukul dan saling menghancurkan. Namun sayangnya si pohon tidak dapat berbuat banyak dan harus mengakui kekalahannya dari si batu.

Tubuh si pohon pun hancur berantakan tidak karuan akibat hantamanan dari si batu. Melihat lawannya tumbang dan kalah batu itu pun tertawa dengan kerasnya, dan dengan bangganya berdiri di atas tubuh si pohon.

“Aku mengaku kalah darimu hai batu, tapi ingatlah bahwa ada yang lebih kuat darimu,” kata si pohon

“Siapa yang lebih kuat dariku hai pohon yang malang,” tanya si batu.

“Benda yang lebih kuat darimu itu adalah si air, ia memiliki kekuatan yang sangat hebat dan juga ia selalu baik terhadap semua orang,” kata pohon untuk terakhir kalinya.

Setelah berkata yang demikian, pohon itu pun mati.

Setelah mendengar perkataan si pohon, ada rasa cemas dan tidak percaya bahwa ada benda yang lebih kuat darinya. Si batu pun mulai berpikir untuk mencari si air dan melawannya bertanding, agar semua benda patuh dan tunduk terhadapnya.

Si batu pun memberikan pengumuman kepada semua benda, bagi ada yang tahu dengan keberadaan si air segera memberitahukannya, karena ia akan bertanding melawannya dan membuktikan bahwa dirinya lah yang paling hebat.

c. Pertandingan melawan si air 

Ternyata pengumuman si batu terdengar juga oleh si air, walaupun ditantang untuk bertarung dengan si batu, ia lebih memilih diam dan tidak menanggapi apa yang diinginkan si batu.

Hingga akhirnya, keberadaan si air diketahui oleh anak buah si batu. Ia pun menyampaikan kepada rajanya bahwa si air berada dipinggiran hutan dan berdiam disana.

Mendengar keberadaan si air sudah diketahui, si batu pun bergegas menemuinya. Ia akan membuktikan perkataan si pohon bahwa ucapannya itu salah dan tidak ada gunanya.

“Hai air, ayo,,,kita bertanding sampai hancur, mari buktikan siapa yang paling kuat diantara kita berdua ini, semua benda yang ada disekitar ini tidak ada yang bisa mengalahkan ku, dan mereka semua mengakui kehebatanku, “ kata si batu dengan sombongnya.

“Aku tidak mempunyai kekuatan apa pun, aku hanyalah benda lemah yang tidak bisa apa-apa,” jawab batu dengan

“Jangan banyak alasan kau, hai air,”

“Jika seandainya aku berhasil mengalahkanmu, apa yang akan kau lakukan hai batu?”

“Apakah kau tidak akan lagi berbuat sombong dengn membangga-banggakan dirimu itu, serta tidak akan pernah lagi berbuat zalim terhadap sesama benda lainnya?” tanya si air.

“Ok, jika kau dapat mengalahkan ku, maka aku akan menuruti apa yang telah di katakanmu itu hai air, namun jika aku yang menang maka kau harus menjadi pembantuku dan mengakui kehebatanku sebagai rajamu, apakah kau setuju hai air?” tanya si batu dengan percaya dirinya.

“Baik, aku akan menuruti semua perintahmu itu dan mengakuimu sebagai raja,” jawab si batu.

“Karena ini pertandingan penting, bagaiman kalau dirubah tata cara pertandingan kita ini?”

“Pertandingan seperti apa yang kau inginkan, hai air?”

“Kita bertanding dengan cara bergantian dalam melakukan serangan, bagaimana hai batu?”

“Baiklah, jika itu mau mu, walaupun hasilnya tetap sama bahwa yang akan menang dalam pertandingan adalah diriku,” jawab si batu dengan diiringi tawanya.

Mereka pun memulai pertandingannya, dengan di awali oleh si batu yang menyerang si air, batu menyerang dengan sekuat tenaga tapi apalah daya serangannya sedikit pun tidak berhasil mengenai si air, hingga tenaga si batu habis.

“Bagaimana batu, apakah kau menyerah?” tanya si air dengan tenangnya.

“Apakah kau ingin kembali melakukan serangan terhadapku,” tanya si air

“Aku sudah kehabisan tenaga, sekarang giliranmu yang menyerangku,” jawab si batu

“Baiklah, kalau begitu. Seranganku sangat banyak jadi diamlah kau batu dan rasakan segala seranganku ini,” kata si air

Si batu pun berdiam diri merasakan serangan si air yang menimpa tubuhnya.

“Apakah cuma segini saja seranganmu, hai air?”

“Kalau cuma segini aku bisa tertidur dengan seranganmu, kau tidak akan pernah bisa menglahkanku, apalagi untuk menghancurkan ku” kata si batu dengan sombongnya.

“Kalau ingin tidur, silahkan lah kau tidur hai batu dan teruslah merasakan seranganku,” jawab si air.

Setelah sekian lama terkena tetesan air, tubuh si batu pun mulai rapuh dan berlubang, hingga hancur sedikit demi sedikit.

Dan si batu setelah melihat tubuhnya mulai berlubang dan hancur sedikit demi sedikit, ia pun mengaku kalah dan menuruti apa yang dikatakan oleh si air.

“Aku mengaku kalah, dan akan menuruti perkataan mu sebelumnya,” kata si batu

“Aku tidak akn berbuat apa-apa terhadapmu hai batu, aku telah memaafkanmu dan ingin kau membuang sikap sombong mu itu serta tidak berbuat zalim lagi terhadap sesamamu, dan ketahuilah hai batu, bahwa ada lagi yang lebih kuat dari kita berdua, yaitu sang pencipta kita sendiri” jawab si air

Dan setelah mendengar perkataan si air, batu pun menangis dan menyesali perbuatannya terdahulu. Dan berjanji bahwa ia tidak akan pernah lagi bersikap sombong dan berbuat zalim terhadap sesamanya.

d. Butiran hikmah

Dari cerita tentang si batu, dapat kita ambil hikmah bahwa:

Kesombongan akan membuat diri kita celaka, sombong adalah sikap yang sangat buruk karena menganggap bahwa dirinya lah yang paling hebat, padahal belum tentu lagi seperti yang demikian itu. Di atas langit, masih ada langit, dibawah bumi masih ada bumi, mungkin seperti itu lah kata-kata yang menggambarkan tentang diri kita ini agar terhindar dari sikap sombong, oleh sebab itu lebih baik memiliki sifat seperti padi, yaitu “Semakin berisi, maka semakin merunduk”, artinya semakin kita banyak memiliki pengetahuan maka semakin menganggap bahwa diri ini tidak ada apa-apanya dibandingkan orang lain. Rendah diri itu lebih baik daripada harus bersikap sombong terhadap sesama.

Jangan lah menganggap orang lain itu lemah, karena kita tidak pernah tahu tentang dirinya yang sebenarnya. Orang yang terlihat lemah itu belum tentu ia benar-benar lemah, justru mungkin ia lebih pandai dan kuat dari pada diri kita ini. Jangan melihat kemapuan seseorang itu hanya dengan sebelah mata saja tanpa mengetahui yang sebenarnya.

Catatan: Nyaring adalah istilah kata untuk menggambarkan suara yang sangat keras, dan terdengar hingga berada ditempat yang jauh.

1 komentar untuk "Cerita inspirasi kesombongan si batu"