Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Tradisi menyambut tahun baru hijriyah bagi pelajar di sekolah

Assalamu’alaikum warahmatullahiwabarakatuh

Gambar oleh: pontianak.tribunnews.com

Bagaimana kabar anda hari ini? Semoga selalu sehat-sehat saja, dan saya do’akan kepada siapa pun yang telah membaca artikel ini, supaya:
  1. Yang belum dapat jodoh, semoga segera dapat jodoh. Amiin….
  2. Yang belum dapat pekerjaan, semoga mendapatkan pekerjaan. Amiin….
  3. Yang sedang bekerja, mudah-mudahan rezkinya makin melimpah. Amiin….
  4. Yang sedang bersekolah, semoga sekolahnya berkah dan mendapatkan ilmu yang bermanfaat. Amiin….
Tahukah anda bahwa 1 September 2019 bertepatan dengan 1 Muharram di penanggalan arab. Iya, di kalender bulan arab 1 muharram diperingati sebagai tahun baru hijriyah (tahun baru islam), lebih tepatnya yaitu 1441 H.

Perlu anda ketahui dalam kurun waktu selama 1 tahun terdapat 2 istilah penyebutan untuk bulan, yaitu ada yang disebut sebagai Masehi dan ada juga yang disebut Hijriyah. Perbedaan keduanya ini yaitu dari nama bulannya, untuk Masehi itu sendiri diantaranya Januari, Februari, Maret, April, Mei, Juni, Juli, Agustus, September, Oktober, November, Desember. Sedangkan untuk bulan Hijriyah diantaranya Muharram, Safar, Rabiul Awal, Rabiul Akhir, Jumadil Awal, Jumadil Akhir, Rajab, Sya’ban, Ramadhan, Syawal, Dzulkaidah, Dzulhijjah. Nah, dari situ anda dapat membedakan mana yang termasuk bulan Masehi dan mana yang termasuk bagian bulan Hijriyah.

Untuk memperingati tahun baru islam ( 1 Muharram 1441 H ), biasanya setiap pelajar yang ada di sekolah-sekolah melakukan berbagai macam tradisi perlombaan yang bernuansa islami, diantaranya:

1. Tradisi karnaval

Karnaval ini dikenal dengan cara berjalan santai bersama seluruh siswa lainnya dengan menggunakan pakaian khas dari perwakilan setiap kelas. Ada yang menggunakan kebaya putih, ada yang menggunakan surban, gamis, dan sebagainya.

Biasanya karnaval ini dimulai ( Start ) dari sekolah sampai ke batas yang telah di tentukan para panitia.

Berbagai jenjang sekolah pun di undang untuk memeriahkan acara karnaval ini, dari jenjang TK, SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA semua tampil sesuai dengan tema yang telah disepakati.

Selain berjalan menggunakan busana yang indah-indah, ada juga sebagian sekolah yang berjalan menggunakan arak-arakan musik tradisional, semua tercampur menjadi satu sehingga acara karnaval ini sayang untuk dilewatkan.

2. Pawai obor

Jenis perlombaan yang kedua adalah pawai obor, biasanya lomba semacam ini dilakukan pada malam hari dengan membawa obor. Pesertanya pun beragam dari anak-anak hingga orang dewasa, dan pawai obor ini dilakukan dengan cara berjalan kaki secara bersamaan. Pakaian yang digunakan pun bernuansa islami dengan peci serta sarung.

Tujuan pawai obor ini adalah untuk mengingatkan dan mengajarkan kepada generasi muda sekarang bagaimana perjuangan orang-orang terdahulu untuk belajar mengaji dan membaca Al-Qur’an, sebab tidak adanya listrik seperti sekarang ini. Digunakanlah obor sebagai alat penerang jalan untuk menuju atau pergi kerumah tuan guru mengaji berada. Perlombaan yang sederhana namun memiliki makna yang sangat mendalam bagi kita semua.

3. Lomba membaca ayat suci Al-Qur’an dan adzan

Selanjutnya adalah perlombaan untuk membaca ayat-ayat Al-Qur’an yang sesuai dengan jenjang pendidikannya. Bagi anak-anak lomba yang sering di adakan yaitu membaca surah-surah pendik yang sesuai tajwid dan makhraj hurufnya. Tentu ada dewan juri yang telah berpengalaman dibidangnya yang akan memberikan penilaian untuk para pesertanya. Adapun pesertanya bisa dari perempuan bisa juga laki-laki.

Selain membaca ayat-ayat suci Al-Qur’an, perlombaan selanjutnya yaitu adzan. Dan adzan ini khusus bagi peserta laki-laki, mereka diberikan kesempatan untuk menunjukkan kemerduan suara serta alunan nada adzan yang telah mereka pelajari.

Beraneka ragam suara yang indah pun terdengar yang jelas ketika perlombaan ini sedang berlangsung.

4. Lomba membaca syair-syair maulid

Selanjutnya yaitu perlombaan membaca syair-syair maulid, adapun perlombaan ini dilakukan secara berkelompok. Masing-masing kelompok bebas syair apa yang akan dibawakan ketika tampil dalam perlombaan, juga digunakanlah gendang (tarbang) supaya terdengar lebih indah. 

Pesertanya pun beragam, ada kelompok laki-laki, ada juga kelompok perempuan, dan ada juga kelompok karang taruna desa. Masing-masing menampilkan bakat dan kebolehan yang dimiliki dalam membaca syair-syair maulidnya.

Nah, itu lah tadi beberapa tradisi perlombaan yang sering dilakukan setiap tibanya bulan muharaam (tahun baru islam) khususnya di daerah tempat tinggal penulis. Bagaimana dengan daerah anda? Apakah sama atau berbeda dalam menyambut tahun baru islam?

Semoga artikel ini bermanfaat bagi para pembaca sekalian dimana pun berada, dan mohon maaf jika tedapat dalam penulisan. Dan saya ucapkan “Selamat Tahun Baru Islam 1441 H”, semoga kita menjadi pribadi yang makin baik lagi dan berakhlak mulia.

Posting Komentar untuk "Tradisi menyambut tahun baru hijriyah bagi pelajar di sekolah"