Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Praktikum IPA di SD: Matahari sebagai sumber panas

Assalamu’alaikum warahmatullahiwabarakatuh

Bagaimana kabar anda hari ini? Semoga selalu sehat-sehat saja, dan saya do’akan kepada siapa pun yang telah membaca artikel ini, supaya:

  1. Yang belum dapat jodoh, semoga segera dapat jodoh. Aamiin….
  2. Yang belum dapat pekerjaan, semoga mendapatkan pekerjaan. Aamiin….
  3. Yang sedang bekerja, mudah-mudahan rezkinya makin melimpah. Aamiin….
  4. Yang sedang bersekolah, semoga sekolahnya berkah dan mendapatkan ilmu yang bermanfaat. Aamiin….

LEMBAR PENGAMATAN
PRAKTIKUM IPA DASAR DI SD


Nama : Wahyudiansyah
NIM : 858285438
UPBJJ/Pokja : Banjarmasin/Tabalong

I. Judul praktikum: Panas matahari

II. Tujuan praktikum: Untuk menjelaskan matahari sebagai sumber panas

III. Dasar teori:  Perpindahan panas dapat berpindah dari satu tempat ke tempat lain melalui 3 cara yaitu : konduksi. Konveksi dan radiasi. Contoh : bentuk perpindahan panas secara radiasi adalah perpindahan panas dari dari matahari ke bumi dengan melewati gelombang hampa. Dalam proses radiasi energi yang dibawa adalah gelombang elektromagnetik. Jadi panas dapat merambat dengan cara memancar / radiasi. Pada peristiwa radiasi, panas memancar tanpa zat antara atau menembus zat antara. Besar kecilnya panas suatu benda tergantung pada suhu benda. Makin tinggi suhu benda makin besar pula radiasi panas yang dikeluarkan. Makin panas air maka rambatannya makin tinggi 
 
IV. Alat dan bahan yang digunakan
1) Alat Tulis 
2) 2 buah baskom 
3) Air secukupnya 
4) Thermometer 
5) Plastik transparan
6) Stopwatch digital
7) 2 buah balok kayu

V. Cara kerja
1) Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan
2) Mengisi kedua baskom tersebut dengan air secara sama
3) Meletakkan kedua baskom yang berisi air tersebut langsung di bawah sinar matahari
4) Meletakkan plastik transparan di atas salah satu baskom yang berisi air
5) Mengukur dan mengamati percobaan tersebut sebanyak 10 kali
6) Mengisi hasil percobaan tersebut pada tabel yang ada di modul

VI. Data pengamatan 

Hasil pengamatan

 

Waktu (menit)

 

Pengukuran Temperatur (°C)

Baskom tanpa plastik

Baskom dengan plastik

10 menit pertama

Tinggi air 4,5 cm dengan suhu 32,8°C

Tinggi air 4,5 cm dengan suhu 32,8°C

25 menit kedua

Tinggi air 4,4 cm dengan suhu 34,0°C

Tinggi air 4,5 cm dengan suhu 33,1°C

40 menit ketiga

Tinggi air 4,4 cm dengan suhu 34,0°C

Tinggi air 4,5 cm dengan suhu 33,0°C

65 menit keempat

Tinggi air 4,4 cm dengan suhu 33,4°C

Tinggi air 4,5 cm dengan suhu 32,3°C

70 menit kelima

Tinggi air 4,3 cm dengan suhu 33,4°C

Tinggi air 4,5 cm dengan suhu 32,4°C

85 menit keenam

Tinggi air 4,3 cm dengan suhu 32,8°C

Tinggi air 4,5 cm dengan suhu 32,4°C

100 menit ketujuh

Tinggi air 4,3 cm dengan suhu 33,8°C

Tinggi air 4,4 cm dengan suhu 32,8°C

115 menit kedelapan

Tinggi air 4,2 cm dengan suhu 34,8°C

Tinggi air 4,4 cm dengan suhu 34,1°C

130 menit kesembilan

Tinggi air 4,2 cm dengan suhu 36,6°C

Tinggi air 4,4 cm dengan suhu 35,3°C

145 menit kesepuluh

Tinggi air 4,2 cm dengan suhu 35,2°C

Tinggi air 4,4 cm dengan suhu 34,7°C

 Foto kegiatan praktikum

1. Alat dan bahan


2. Pengukuran suhu air


3. Kegiatan praktikum

 

VII.    Pembahasan: Dari hasil pengamatan diatas diketahui bahwa air dalam baskom yang tanpa penghalang memiliki peningkatan yang cukup signifikan terhadap temperatur dalam air tersebut, sedangkan air dalam baskom yang terhalang oleh plastik transparan juga memiliki perubahan temperatur pada air hanya saja tidak terlalu signifikan perubahan yang dialami. Adapun tinggi air yang berubah disebabkan oleh memuainya air tersebut karena disebabkan oleh panas sinar matahari.

         Pada percobaan keempat hingga keenam terjadi penurunan pada suhu air di dalam baskom disebabkan oleh keadaan sinar matahari yang tertutup oleh awan sehingga terlihat mendung seperti halnya ingin turun hujan. Percobaan ketujuh hingga kesepuluh dilakukan pada waktu siang hari ketika matahari sudah condong kearah barat, oleh sebab itu lah baskom yang berisi air dipindahkan berkali-kali agar selalu terkena sinar matahari. Selain tertutup awan sinar matahari juga terhalang oleh pepohonan atau bayangan rumah sehingga baskom yang berisi air mesti dipindahkan ke sisi yang lainnya.

        Hingga akhirnya percobaan kesepuluh diperoleh lah hasil sebagai berikut pada air dalam baskom tanpa penghalang tinggi air 4,2 cm dengan suhu 35,2°C, sedangkan air dalam baskom dengan penghalang tinggi air 4,4 cm dengan suhu 34,7°C. Adapun waktu yang diperlukan untuk percobaan ini sekitar 145 menit pada stopwatch, dan percobaan ini dimulai dari pukul 07.30 pagi hingga pukul 15.00 sore. 

VIII.    Pertanyaan dan jawaban

A. Pertanyaan

1)     Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi penerima panas dan cahaya matahari sampai di permukaan bumi?

2) Dapatkah matahari disebut sebagai sumber energi panas? Jelaskan

3) Dari percobaan diatas, apakah pengaruh platik transparan terhadap penerimaan panas? 

B. Jawaban

1) Faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan panas dari cahaya mataharike bumi adalah sebagai berikut:

- Adanya awan yang menghalangi cahaya matahari

- Berubahnya cuaca secara tiba-tiba

- Adanya bayang-bayang dari pepohonan

- Bergesarnya arah matahari sehingga membuat percobaan harus berpindah ketempat lain

2) Matahari dapat di sebut sebagai sumber utama panas di bumi sebab panas matahari di butuhkan seluruh makhluk hidup yang ada di bumi, misalnya tumbuhan memerlukan sinar matahari untuk membantu proses fotosentesis, sedangkan manusia dan hewan memerlukan cahaya matahari salah satunya sebagai penghangat atau penerang waktu di siang hari.

3) Pengaruh plastik tersebut terhadap penerima panas adalah sebagai penghambat atau penghalang cahaya matahari yang jatuh ke permukaan air. 

IX. Kesimpulan: Dari penelitian dan percobaan tersebut dapat diketahui bahwa suhu pada suatu permukaan air akan mendapatkan dampaknya ketika terkena sinar matahari secara langsung, namun justru sebaliknya apabila ada suatu benda yang menghalangi sinar matahari maka dampak yang ditimbulkan oleh permukaan air tersebut tidak terasa secara signifikan. Jadi adanya suatu benda akan sangat berpengaruh terhadap terpaan sinar matahari pada permukaan bumi ini.

X.  Daftar pustaka

1) Rumanta, maman dkk. 2019. Praktikum IPA di SD. Tangerang-Selatan: Universitas Terbuka.

2) https://www.ilmiahku.com/2019/12/laporan-praktikum-bumi-dan-alam-semesta.html


Posting Komentar untuk "Praktikum IPA di SD: Matahari sebagai sumber panas"