Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Perkembangan Pendidikan Di Era Orde Baru Dan Era Reformasi

Assalamu’alaikum warahmatullahiwabarakatuh

Bagaimana kabar anda hari ini? Semoga selalu sehat-sehat saja, dan saya do’akan kepada siapa pun yang telah membaca artikel ini, supaya:

  1. Yang belum dapat jodoh, semoga segera dapat jodoh. Aamiin….
  2. Yang belum dapat pekerjaan, semoga mendapatkan pekerjaan. Aamiin….
  3. Yang sedang bekerja, mudah-mudahan rezkinya makin melimpah. Aamiin….
  4. Yang sedang bersekolah, semoga sekolahnya berkah dan mendapatkan ilmu yang bermanfaat. Aamiin….

A. Perbedaan Perkembangan Pendidikan di Era Orde Baru dan Era Reformasi

Perbedaan perkembangan SD di era baru dengan era reformasi dapat tercermin melalui berikut ini:

1) Pendidikan Di Era Baru

Pendidikan SD di era orde baru yakni pada era pemerintahan di bawah presiden Suharto (1967-1998) yang mana proses pendidikan di era orde baru lebih mencangkup kurikulum dan perangkat pendidikan secara keseluruhan, selain itu adanya perluasan dan pemerataan pendidikan dimaksudkan untuk menciptakan keadaan agar setiap orang mempunyai kesempatan yang sama untuk memperoleh pendidikan, yang didukung dengan pengangkatan guru baru danpenghapusan Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) yang sebelumnya menjadi beban bagi orangtua/wali murid.

Kemudian pada masa orde baru ini terdapat yang namanya SD kecil untuk daerah terpencil, ada juga SD Tradisional (konvensional) yang mana proses pembelajaran berlangsung dari pagi, siang dan sore dengan beban mengajar 33 jam perminggu, lalu adayang namanya Madrasah Ibtidaiyah (MI) yang setara atau setingkat SD, lalu ada yang namanya SD Pamong (Pendidikan Anak oleh Masyarakat, Orang Tua, dan Guru) merupakan program pendidikan SD yang berkolaborasi dengan masyarakat, lalu ada Program Kejar (Paket A), ada Sekolah Luar Biasa, dan yang terakhir adanya SD Terpadu yang bersifat inklusif gabungan antara anak normal dengan anak ketunaan untuk belajar secara bersamaan.

Selain itu, kurikulum yang digunakan pada era orde baru sering berubah-ubah, mulai dari kurikulum 1968, kurikulum 1975, kurikulum 1984, dan kurikulum 1994.

2) Pendidikan Di Era Reformasi

Mundurnya presiden Suharto dan dilantiknya BJ.Habibie sebagai presiden ketiga RI pada tanggal 21 Mei 1998 merupakan awal dimulainya era baru dalam sejarah politik kontemporer yang merupakan simbul dimulainya gerakan reformasi menyeleruh, yang kemudian dikenal dengan nama era Reformasi.  pendidikan di era reformasi bertujuan untuk meningkatkan kecerdasan kehidupan bangsa dan kualitas sumber daya manusia, mengembangkan manusia serta masyarakat Indonesia yang beriman dan bertakwa terhapda Tuhan Yang Maha Esa, berkahlak mulia, berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan, keahlian, keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, serta kepribadian yang mantap dan mandiri.   Kurikulum pun berbasis kompetensi, begitu juga dengan bentuk pendidikan yang berubah dari sentralistik (orde lama) menjadi desentralistik. Kurikulum di era reformasi ini adalah kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan atau yang biasa dikenal dengan kurikulum KTSP tahun 2006. Kurikulum ini lebih menekankan pada pencapaian kompetensi siswa, bukan tuntasnya materi, pendekatan dan metode yang digunakan beragam dan bersifat kontekstual dan juga guru bukan satu-satunya sumber ilmu pengetahuan.

3) Perbedaan Pendidikan Di Era Orde Baru Dengan Era Reformasi

Perbedaan yang mencolok pendidikan SD di era orde baru dan era reformasi adalah terletak pada Kurikulum yang digunakan, yang mana kurikulum pada era reformasi lebih kontekstual dan mudah digunakan sesuai dengan tujuan dalam pendidikan. Selain iu, di era reformasi ini terdapat visi dan misi nasional yang bertujuan agar terwujudnya sistem pendidikan sebagai pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan semua warga negara Indonesia berkembang menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah. Pada era reformasi ini juga waktu berlangsungnya pendidikan Cuma di pagi hari saja tidakseperti di era orde baru, dan juga untuk jumlah jam mengajar tingkat SD yaitu 24 jam dalam seminggu.

B. Karakteristik Perkembangan Anak 

Perkembangan karakteristik pada anak terdapat 7 (tujuh) macam, diantaranya:

1) Pengaruh keluarga/keturan

Sebagai contoh jika orang tuanya bertubuh tinggi besar, maka anaknya akan terlihat lebih besar dari anak seusianya. Hal ini dilatar belakangi karena faktor keturunan.

2) Gizi

Anak yang dalam pertumbuhannya dibesarkannya dengan gizi maupun perawatannya serba berkecukupan, akan terlihat lebih besar, tinggi dan sehat untuk seumurannya.

3) Tingkat sosial ekonomi

Anak yang dibesarkan oleh keluarga dengantingkat sosialekonomi yang lebih tinggi biasanya akan lebih terpenuhi semua kehidupannya, terutama kebutuhan fisiknya.

4) Faktor emosional

Anak yang mengalami gangguan emosional akan menyebabkan terbentuknya steroid adrenal yang berlebihan, yang dapat menyebabkan berkurangnya pembentukan hormone pertumbuhan kelenjer pituitary. Sebagai contoh, anak yang sering dimarahai atau tidak merasa nyaman dilingkungannya, maka anak tersbutakan menjadi pendiam, sulit bergaul, dan selalu ragu-ragu dalam bertindak.

5) Jenis kelamin

Perbedaan jeniskelamin pada anak usia Sekolah Dasar, dalam pertumbuhan fisiknya hampir tidakadaperbedaan yang menonjol sampai mulai terjadi prubahan-prubahan pubertas, sekitar usia 11-12 tahun, anak perempuan lebih cepat tinggi dan berat daripada anak laki-laki.

6) Kesehatan

Anak yang sehat dan jarang sakit, biasanya akan memiliki tubuh yang lebih berat dan tinggi dari pada anak yang sering sakit-sakitan. Anak akan terlihat sehat dan segar penampilannya, aktif bergerak seakan tidak mengenal lelah.

7) Suku bangsa/ras

Keadaan fisik anak dapat juga dipengaruhi oleh suku bangsa/ra yang diwarisi oleh nenek moyangnya. Sebagi contoh adalah perbedaan fisik antara orang Eropa, Arab dan Asia.

Mungkin itu saja apa yang dapat saya tuliskan yaitu tentang Perkembangan Pendidikan baik itu di Era Baru maupun di Era Reformasi, kemudian perbedaan pendidikan dari kedua era tersebut. Selain itu ada juga faktor yang mempengaruhi perkembangan anak yang terdiri dari 7 (tujuh) macam, yaitu: 1) pengaruh keluarga/keturunan, 2) gizi, 3) tingkat sosial ekonomi, 4) faktor sosial, 6) jenis kelamin, 7) kesehatan dan, 8) suku bangsa/ras.

Semoga artikel yang sederhana ini bermanfaat bagi para pembaca sekalian dimana pun berada dan mohon maaf jika terdapat kesalahan didalam penulisan atau ada kalimat yang sulit untuk dipahami.

Posting Komentar untuk "Perkembangan Pendidikan Di Era Orde Baru Dan Era Reformasi"