Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

√ KLASIFIKASI TUNAGRAHITA BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS (ABK)

Assalamu’alaikum warahmatullahiwabarakatuh

√ KLASIFIKASI TUNAGRAHITA BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS (ABK)

Bagaimana kabar anda hari ini? Semoga selalu sehat-sehat saja, dan saya do’akan kepada siapa pun yang telah membaca artikel ini, supaya:

  1. Yang belum dapat jodoh, semoga segera dapat jodoh. Aamiin….
  2. Yang belum dapat pekerjaan, semoga mendapatkan pekerjaan. Aamiin….
  3. Yang sedang bekerja, mudah-mudahan rezkinya makin melimpah. Aamiin….
  4. Yang sedang bersekolah, semoga sekolahnya berkah dan mendapatkan ilmu yang bermanfaat. Aamiin….

Manusia dikatakan sebagai makhluk yang sempurna memang benar adanya, hal ini karena manusia diberikan oleh sang pencipta berupa akal pemikiran untuk menjalani kehidupan didunia ini. Oleh sebab itu, sebagai seorang manusia yang telah diberikan akal yang sempurna ini hendaknya mengucapkan rasa syukur kepada sang pencipta.

Namun, perlu diketahui bahwa tidak semua orang memiliki akal yang sempurna seperti halnya bagi orang-orang yang memiliki kebutuhan khusus tunagrahita. Tunagrahita merupakan sebutan bagi orang-orang yang memiliki kemampuan untuk berpikir dibawah rata-rata dibandingkan dengan orang normal pada umumnya.

Tunagrahita ini bisa saja terjadi dari anak-anak hingga masa dewasa, maka dari itu bagi anak-anak tunagrahita ini dikelompokkan sebagai Anak Berkebutuhan Khusus (ABK). Ketika Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) juga memiliki hak untuk bersekolah sesuai dengan keinginannya dan pihak sekolah pun harus menerimanya, meskipun para pendidiknya tidak ada yang berlatar pendidikan dari jurusan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK). Hanya saja sekolah yang memiliki siswa Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) dapat memberikan layanan pendidikan yang berbeda untuk mereka yang berkebutuhan khusus dan tidak sama dengan layanan pendidikan untuk anak normal pada umumnya.

KLASIFIKASI TUNAGRAHITA BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS (ABK)

Klasifikasi anak tunagrahita yang telah lama dikenal adalah debil, imbesil, dan idiot. Sedangkan klasifikasi yang dilakukan oleh pendidik di Amerika adalah educable mentally retarded (mampu mendidik), trainable mentally retarded (mampu latih) dan totally/custodial dependent (mampu rawat). Dan klasfisikasi yang digunakan sekarang adalahyang dikemukakan oleh American Asociation on Mental Deficiency (Hallahan, 1982:43), sebagai berikut:

  1. Mild mental retardation (tunagrahita IQ-nya 70 – 55 ringan)
  2. Moderate mental retardation (tunagrahita IQ-nya 55 – 40 sedang)
  3. Severe mental retardation (tunagrahita IQ-nya 40 – 25 berat)
  4. Profound mental retardation (sangat berat) IQ-nya 25 ke bawah

A. Klasifikasi yang digunakan di Indonesia saat ini (PP No 72/1991) adalah:

1) Tunagrahita ringan IQ nya 50 – 70.

2) Tunagrahita sedang IQ nya 30 – 50.

3) Tunagrahita berat dan sangt berat IQ nya kurang dari 30.

B. Klasifikasi anak tunagrahita berdasarkan tipe-tipe klinis/fisik sebagai berikut:

1) Down syndrome (Mongoloid)

2) Kretin (Cebol)

3) Hydrocephalus

4) Microcephalus 

5) Macroxcephalus 

C. Klasifikasi anak tunagrahita Berdasarkan pandangan masyarakat:

  1. Tunagrahita absolut (sedang) Yaitu jelas nampak ketunagrahitaannya yang dipandang dari semua lapisan masyarakat
  2. Tunagrahita Relatif (ringan) Yaitu dalam masyarakat tertentu dipandang tunagrahita, tetapi di tempat yang lain tidak dipandang tunagrahita
  3. Tunagrahita Semu (debil) Yaitu anak yang menunjukkan penempilan sebagai penyandang tunagrahita tetapi sesungguhnya mempunyai kemampuan normal.

D. Klasifikasi anak tunagrahita berdasarkan sudut pandang disiplin bahwa klasifikasi anak tunagrahita, antara lain:

  1. Anak tunagrahita (mampu didik) IQ 50/55 -70/75 (debil), yaitu dapat dididik dalam bidang akademik, mampu menyesuaikan sosial dalamlingungan yang lebih luas, dapat mandiri, mampu melakukan pekerjaan sosial sederhana.
  2. Anak tunagrahita sedang (mampu latih) IQ 20/25 – 50/55 (Embicil), yaitu dapat mengurus dirnya sendiri mampu melakukan pekerjaan yang perlu pengawasan di tempat terlindungi dapat berkomunikasi dan beradaptasi di lingkungan terdekat.
  3. Anak tunagrahita berat (mampu rawat) IQ 0 – 20/25 (Idiot), yaitu sepanjang hidupnya tergantung pada bantuan yang perawatan orang lain.

Dengan demikian, jenis-jenis tunagrahita sudah banyak sehingga menempati jumlah tertinggi disibilitas di Indonesia. berbagai penelitian menunjukkan bahwa tunagrahita dapat disebabkan oleh berbagai faktor, yaitu:

a. Penyebab Genetik dan Kromosom

Ketungrahitaan yang disebabkan oleh faktor genetik yang dikenal dengan Phenylketonuria, hal ini disebabkan karena gen orang tua yang mengalami kekurangan enzim yang memproses protein dan terjadi penumpukan asam yang disebut asam phenylpyruvic. Selanjutnya faktor kromosom adalah Down’s Syndrome yang disebabkan oleh adanya kromosom ekstra karena kerusakan atau adanya perpindahan. 

b. Penyebab pada masa pre natal (PraKelahiran)

Penyebab prakelahiran terjadi setelah pembuahan. Hal yang paling berbahaya adalah adanya penyakit Rubbela (campak Jerman) pada janin, selain itu adanya infeksi penyakit Syphilis. Hal lain yang juga menyebabkan kerusakan otak adalah racun dari alkohol dan obat-obatan illegal yang digunakan oleh wanita hamil, dapat menggangu perkembangan janin. 

c. Penyebab pada saat Kelahiran

Penyebab ketunagrahitaan pada saat kelahiran adalah kelahiran prematur, adanya masalah dalam proses kelahiran seperti kekurangan oksigen, kelahiran yang dibantu dengan alat-alat kedokteran berisiko terjadinya trauma kepala.

d. Penyebab selama masa perkembangan anak-anak dan remaja

Ketunagrahitaan yang terjadi pada masa anak-anak dan remaja adalah adanya penyakit radang selaput otak (meningitis) dan radang otak (encephalitis) yang tidak tertangani dengan baik sehingga mengakibatkan kerusakan otak. Selain itu, terjadi kecelakaan yang menyebabkan cedera otak pada masa perkembangan dapat mengakibatkan ketunagrahitaan.  

Dengan demikian, penyebab tunagrahita banyak sehingga tunagrahita menempati jumlah tertinggi disibilitas di Indonesia. Dampak anak tunagrahita meliputi dampak dalam segi akademik, sosial/emosional, fisik dan kesehatan. Dampak tunagrahita dalam akademik mengakibatkan ketidakmampuan belajar hal-hal abstrak dank arena itu tunagrahita menempati jumlah tertinggi disibilitas di Indonesia.

AKHIR KATA

Mungkin itu saja yang dapat mimin bagikan mengenai klasifikasi tunagrahita bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK). Sebagai seorang guru kita sangat penting dan perlu mengenali setiap siswa yang ada dikelasnya, mungkin saja ada salah satu dari siswa yang ada dikelasnya dikategorikan sebagai Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) tunagrahita. Dengan memahami kemampuan yang dimiliki siswanya maka seorang guru akan mampu membuat dan merancang pembelajaran sesuai dengan keadaan siswanya, sehingga layanan dan tujuan dari pembelajaran dapat tercapai.

Tentunya sebagai seorang guru kita tidak akan pernah membeda-bedakan siswanya, ketika para sudah berada didalam kelas maka ia berhak untuk mendapatkan pembelajaran meskipun ada salah satu siswa yang berkebutuhan khusus tungrahita.  

Terakhir semoga artikel sederhana ini bermanfaat bagi para pembaca sekalian dimanapun berada dan mohon maaf apabila terdapat kesalahan didalam penulisan atau ada kalimat yang sulit untuk dipahami, agar sekiranya dapat memakluminya.

Posting Komentar untuk "√ KLASIFIKASI TUNAGRAHITA BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS (ABK)"