Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

RINGKASAN SEJARAH DAN TUJUAN PERKEMBANGAN ULUM AL-QUR’AN

Assalamu’alaikum warahmatullahiwabarakatuh

RINGKASAN SEJARAH DAN TUJUAN PERKEMBANGAN ULUM AL-QUR’AN

Bagaimana kabar anda hari ini? Semoga selalu sehat-sehat saja, dan saya do’akan kepada siapa pun yang telah membaca artikel ini, supaya:

  1. Yang belum dapat jodoh, semoga segera dapat jodoh. Aamiin….
  2. Yang belum dapat pekerjaan, semoga segera mendapatkan pekerjaan. Aamiin….
  3. Yang sedang bekerja, mudah-mudahan rezkinya makin melimpah. Aamiin….
  4. Yang sedang belajar, semoga mendapatkan ilmu yang bermanfaat. Aamiin….

WAHYUDIANSYAH.COM – Ringkasan Sejerah Dan Tujuan Perkembangan Ulum Al-Qur’an

A. Sejarah Perkembangan ‘Ulum Al-Qur’an

Sejarah perkembangan ‘Ulum-al-Qur’an tidak terlepas waktu kapan al-Qur’an diturunkan untuk pertama kalinya sampai bagaimana al-Qur’an menjadi sebuah mushaf. Menurut beberapa ahli, ‘Ulum al-Qur’an pertama kali diperkenalkan oleh Ibn Al-Marzuben (Wafat 309 H). Perkembangan ‘Ulum al-Qur’an dikelompokkan menjadi beberapa fase, diantaranya:

a. ‘Ulum al-Qur’an pada masa Rasulullah SAW

‘Ulum al-Qur’an pada masa ini berupa penafsiran ayat al-Qur’an langsung dari Rasulullah SAW Kepada para sahabat, begitu pula para sahabat antusias bertanya tentang makna suatu ayat, menghafalkan dan mempelajari hukum-hukumnya.

  1. Rasulullah SAW menafsirkan kepada sahabat beberapa ayat
  2. Antusiasme para sahabat dalam menghafal dan mempelajari al-Qur’an
  3. Larangan Rasulullah SAW untuk menulis selain al-Qur’an , sebagai upaya menjaga kemurnian al-Qur’an

b. ‘Ulum al-Qur’an pada masa khalifah ditandai dengan kebijakan-kebijakannya;

  1. Pada khalifah Abu Bakar berupa kebijakan pengumpulan (penulisan al-Qur’an yang pertama kali diprakarsai oleh Umar Bin Khaththab dan dipegang oleh Zaid Bin Tsabit)
  2. Khalifah Utsman Ra, dengan kebijakan menyatukan kaum muslimin pada satu mushaf, dan mushaf itu disebut dengan mushaf imam.
  3. Khalifah Ali Ra, dengan kebijakan perintahnya kepada Abu ‘Aswad Ad-Du’ali meletakkan kaidah-kaidah nahwu, cara pengucapan yang tepat, baku dan memberikan ketentuan harakat pada al-Qur’an.

c. ‘Ulum al-Qur’an pada masa sahabat dan tabi’in

a) Peran sahabat dalam penafisran al-Qur’an dan tokoh-tokohnya. Diantara para mufashir yang termashur dari para sahabat, yaitu:

1) Empat orang khalifah (Abu Bakar, Umar, Utsman, dan Ali)

2) Ibnu Mas’ud

3) Ibnu Abbas

4) Ubai Bin Ka’ab

5) Zaid Bin Tsabit

6) Abu Musa Al-Asy’ari

7) Abdullah Bin Zubair

b) Peran tabi’in dalam penafsiran ayat dan tokoh-tokohnya. Diantara tokoh yang terkenal diantara mereka adalah:

  1. Murid Ibnu Abbas yang terkenal di mekkah bernama, Sa’id bin ubair, mujahid, ikrimah bekas sahaya (maula) Ibnu Abbas, Tawus bin Kisan Al-Yamani, Ata bin Abu Rabah
  2. Murid Ubai bi Ka’ab dimadinah yang bernama, Zaid bin Aslam, Abul Aliyah, dan Muhammad bin Ka’ab al-Qurazi
  3. Abdullah bin mas’ud di Iraq yang terkenal, aqamah bin Qais, Masruq al Aswad bin Yazid, Amir as Sya’bi, Hasan al-Basyri dan Qatadah bin Di’amah as-Sadusi.

d. ‘Ulum al-Qur’an pada masa Tadwin (Pembukuan)

  1. Pembukuan tafsir al-Qur’an menurut riwayat dari hadis, sahabat, dan tabi’in, diantara tokohnya yang terkenal adalah: Yazid bin Arun as-Sulami (w. 177 H), Syu’bah bin Hajjaj (w. 160 H), Waqi bin Arrah (w. 197 H), Sufyan bin Uyainah (w. 198 H), Abdurrazaq bin Hammam (w. 122 H).
  2. Pembukuan tafsir berdasarkan susunan ayat, dan tokohnya yang terkenal adalah: Ibn Jarir at-Tabari (w. 310 H).
  3. Munculnya pemabahasan cabang-cabang ‘Ulum al-Qur’an selain tafsir, yaitu ulama pada abad ke 3, seperti: Ali bin Almadani (w. 234 H), Abu Ubaid al Qasim bin Salam (w. 244 H), Ibn Qutaibah (w. 276 H). Ulama pada abad ke 4, seperti: Muhammad bin Khalaf bin Marzaban (w. 309 H), Abumuhammad bin Qasim al Anbari (w. 751 H), Abu Bakar as Sijistani (w. 330 H), Muhammad bin Ali bin al-Adfawi (w. 388 H). Ulama pada abad ke 4, seperti: Abu Bakar al Baqalani (w. 403 H), Ali bin Ibrahim bin Sa’id al Hufi (w. 430 H), Al-mawardi (w. 450 H), Al-Izz bin Abdussalam (w. 660 H), Alamuddin As-sakhawi (w. 643 H).    
  4. Mulai pembukuan secara khusus ‘Ulum al-Qur’an dengan mengumpulkan cabang-cabangnya, Adapun tokoh-tokohnya yang terkenal seperti: Ali bin Ibrahim Said (w. 330 H), Ibnul Jauzi (w. 597 H), Badrudin az-Zarkasyi(w.794 H), Jalaludin al-Balqini (w. 824 H), Jalaludin as-Suyuti (w. 911 H).

e. ‘Ulum al-Qur’an pada masa Modern/Kontemporer  

Pada masa Kontemporer ini berlanjut seputar penulisan sebuah metode atau cabang dari ‘Ulum al-Qur’an secara khusus dan terpisah, dan ada pula yang kembali menyusun cabang-cabang ‘Ulum al-Qur’an dalam kitab secara tersendiri dengan penulisan yang lebih sederhana dan sistematis dari kitab-kitab klasik terdahulu. 

a) Kitab yang terbit membahas khusus tentang cabang-cabang ilmu al-Qur’an atau pembahasan khusus metode penafsiran al-Qur’an, diantaranya:

  1. Kitab I’jaz al-Qur’an oleh Musthafa Shadiq Ar-Rafi’i
  2. Kitab At-tashwir al-Fanni fi al-Qur’an dan Masyahid al-Qiyamah fil Qur’an oleh Sayyid Qutb
  3. Kitab Tarjamah al-Qur’an oleh Syaikh Muhammad Musthafa Al-Maraghi
  4. Kitab Mas’alat at-Tarjamat al-Qur’an oleh Musthafa Sabri
  5. Kitan An-Naba’ul Adzim oleh Muhammad Abdullah Daraz
  6. Kitab Muqaddimah Tafsir Mahasil Ta’wil oleh Amaluddin al-Qasimi.

b) Kitab yang secara umum membahas ‘Ulum al-Qur’an secara sistematis, diantaranya:

  1. Kitab At-Tibyaan fii ‘Ulum al-Qur’an oleh Syaikh Thahir Al-jazairy
  2. Kitab Manhab al-Furqan fi ‘Ulum al-Qur’an oleh Syaikh Muhammad Ali Salamah 
  3. Kitab Manhil al-Irfan fi Uum al-Qur’an oleh Abdul ‘Adzim az-Zarqani
  4. Kitab Mudzakkirat ‘Ulum al-Qur’an oleh Syaikh Ahmad Ali 
  5. Kitab Mabahits fi ‘Ulum al-Qur’an oleh Subhi As-Shalih     

B. Tujuan Mempelajari Perkembangan ‘Ulum Al-Qur’an

Adapun tujuan dari mempelajari ‘Ulum al-Qur’an, diantaranya:

  1. Untuk mengetahui secara ikwal kitab al-Qur’an sejak dari turunnya wahyu yang pertama kepada nabi Muhammad SAW sampai keadaan kitab itu hingga sekarang. Dengan ‘Ulum al-Qur’an maka dapat diketahui bagaimana wahyu al-Qur’an itu turun dan diterima oleh Nabi Muhammad SAW, dan bagaimana beliau menerima dan membacanya, serta bagaimana beliau mengajarkannya kepada para sahabat serta menernagkan tafsiran ayat-ayatnya kepada mereka.
  2. Utuk dijadikan alat bantu dalam membaca lafal ayat-ayatnya, memahami isi kandungannya, menghayati dan mengamalkan aturan-aturan atau hukum ajarannya serta untuk menyalami rahasia dan hikmah disyariatkannya suatu peraturan/hukum dalam kitab tersebut
  3. Sebagai senjata pamungkas untuk melawan orang-orang non-muslim yang mengingkari kewahyuan al-Qur’an dan membantah tuduhan orang-orang orientalis, yang menyatakan bahwa sumber al-Qur’an itu dari Nabi Muhammad SAW.
  4. Agar dapat memahami maksud dari kalam Allah SWT sesuai keterangan dan penjelasan dari Nabi Muhammad SAW dan dari tafsiran-tafsiran para sahabat serta tabi’in terhadap ayat-ayat suci Al-Qur’an yang didalamnya menerangkan syarat-syarat bagi para mufassir dan sebagainya.       

AKHIR KATA

Mungkin itu saja yang dapat mimin bagikan mengenai Sejarah Dan Tujuan Perkembangan ‘Ulumul Al-Qur’an. Yang mana kita tahu bahwa Secara harfiah ‘Ulum al-Qur’an berarti ilmu-ilmu al-Qur’an atau ilmu yang membahas tentang al-Qur’an dengan seluruh aspeknya, mulai dari aspek teks, lafziyah dan maknawiyahnya.

Terakhir semoga artikel sederhana ini bermanfaat bagi para pembaca sekalian dimanapun berada dan mohon maaf apabila terdapat kesalahan didalam penulisan atau ada kalimat yang sulit untuk dipahami, agar sekiranya dapat memakluminya.  

Posting Komentar untuk "RINGKASAN SEJARAH DAN TUJUAN PERKEMBANGAN ULUM AL-QUR’AN"