Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Banisfu: Tradisi Malam Nisfu Sya’ban Di Desa Masintan

Assalamu’alaikum warahmatullahiwabarakatuh


Bagaimana kabar anda hari ini? Semoga selalu sehat-sehat saja, dan saya do’akan kepada siapa pun yang telah membaca artikel ini, supaya:
  1. Yang belum dapat jodoh, semoga segera dapat jodoh. Amiin….
  2. Yang belum dapat pekerjaan, semoga mendapatkan pekerjaan. Amiin….
  3. Yang sedang bekerja, mudah-mudahan rezkinya makin melimpah. Amiin….
  4. Yang sedang bersekolah, semoga sekolahnya berkah dan mendapatkan ilmu yang bermanfaat. Amiin….
Artikel kali ini berisikan tentang informasi atau kegiatan yang biasa dilakukan oleh masyarakat di desa kami ketika tiba bulan Sya’ban dan lebih tepatnya pertengahan bulan Sya’ban, yaitu kegiatan banisfu. Banisfu merupakan suatu kata yang biasa diucapkan oleh masyarakat banjar dalam rangka menyambut datangnya bulan suci ramadhan. Adapun kegiatan banisfu ini dilakukan pada bulan sya’ban dan lebih tepatnya pada pertengahan bulan sya’ban. Hampir seluruh warga muslim melakukan kegiatan ini, hanya saja mungkin ada perbedaan nama dan kegiatan yang dilakukan pada malam itu.

Adapun disini saya hanya menuliskan tentang kebiasaan banisfu yang ada di desa kami, yaitu desa masintan saja. Untuk lebih jelasnya, silahkan dibaca artikelnya sampai habis. 

* Banisfu

Banisfu merupakan suatu kegiatan yang diucapkan oleh masyarakat kami dalam rangka melakukan suatu kegiatan untuk menyambut datangnya bulan suci ramadhan. Berbagai kegiatan keagamaan dilakukan pada acara tersebut. Kegiatan banisfu ini dilakukan pada malam hari, yaitu pada malam pertengahan bulan sya’ban.

Adapun kegiatan yang biasa dilakukan oleh masyarakat di desa kami untuk kegiatan banisfu ini adalah sebagai berikut:

a. Shalat Sunat Taubat

Shalat sunat taubat ini dilakukan setelah pelaksanaan shalat magrib berjamaah, baik itu di mesjid maupun di langgar-langgar. Tujuan di adakannya shalat sunat taubat ini agar dosa-dosa yang pernah kita lakukan diampuni oleh Allah SWT, sehingga ketika tiba bulan suci ramadhan maka tubuh dan jiwa kita telah siap untuk menymbutnya. 

Selagi nafas masih ada, selagi masih hidup, dan selagi masih ada kesempatan maka lakukan dan kerjakanlah shalat sunat taubat ini dengan do’a semoga dosa-dosa yang telah kita lakukan pada tahun-tahun terdahulu di ampuni oleh Allah SWT, dan tidak akan mengulangi kesalahan-kesalahan itu kembali. Dan untuk shalat sunat taubat ini kami lakukan secara berjamaah dengan dipimpin oleh seorang imam.

Adapun tata cara pengerjaannya bisa dicari di buku Risalah Amaliah.

b. Shalat Sunat Tasbih

Ada yang sering melakukan shalat sunat tasbih?

Jika ada maka beruntunglah hidupnya, karena shalat sunat tasbih ini memiliki berbagai macam manfaat dan keistimewaan, diantaranya:

1. Memberatkan timbangan amal baik di akhirat

“Rasulullah SAW Bersabda, ada dua kalimat yang keduanya ringan diucapkan di lidah namun memberatkan timbangan amal baik dan keduanya disukai oleh ar-Rahman, yaitu Subhanallahi wa bi hamdihi subhanallahil azhim.” (HR. Bukhari dan Muslim)

2. Memiliki tabungan berupa kebun kurma di surga

“Barangsiapa yang mengucapkan Subhanallahil azhimi wa bi hamdihi, maka ditanamkan baginya satu pohon kurma di surga.” (HR. At-Tirmidzi)

3. Menghapus dosa yang banyak

“Rasullullah SAW bersabda, barangsiapa yang mengucapkan Subhanallahi wa bi hamdihi 100 kali, maka Allah hapuskan kesalahan meskipun kesalahannya itu sebanyak buih dilautan.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Demikianlah sebahagian manfaat dan keistimewaan sahalat sunat tasbih yang bisa saya tuliskan, oleh sebab itu Rasulullah SAW menganjurkan umatnya untuk dapat melaksanakan shalat sunat tasbih ini, karena manfaat dan keistimewaannya yang sangat luar biasa.

Shalat sunat tabih ini bisa dilakukan setiap hari, jika tidak bisa setiap hari maka lakukanlah 1 kali dalam seminggu, jika tidak bisa juga, maka lakukanlah 1 bulan sekalai, jika tidak bisa juga, maka lakukanlah 1 kali dalam setahun, dan jika masih tetap tidak bisa, maka lakukanlah 1 kali dalam seumur hidup. 

Shalat sunat tasbih ini dilakukan sebanyak 4 rakaat dengan 2 kali salam, adapun tata caranya sebagai berikut:

Pertama, Niat ( Sengaja aku shalat sunat tasbih 2 rakaat mengikut imam karena Allah Ta’ala (jika berjamaah)). (Sengaja aku shalat sunat tasbih 2 rakaat karena Allah Ta’ala (jika sendirian).

Kedua, membaca Iftitah, Al-fatihah, dan kemudian membaca surah. Setelah itu baru lah membaca tasbih “Subhanallah walhamdulillah walaailla ha illallahu wallahu akbar wallahaula quwwatailla billahil aliyyil azhimi”. Dan tasbih ini dibaca sebanyak 300 kali selama 4 rakaat sembahyang sunat tasbiah, dengan ketentuan 75 kali tasbih setiap rakaatnya. Adapun tempat untuk pembacaan tasbih ini adalah sebagai berikut:

  • 15 kali setelah membaca surah (sebelum ruku’)
  • 10 kali ketika ruku’
  • 10 kali ketika I’tidal (berdiri dari ruku’)
  • 10 kali sujud pertama
  • 10 kali ketika duduk antara 2 sujud
  • 10 kali ketika sujud kedua
  • 10 kali duduk istirahat sebelum berdiri (sebelum membaca tasyahud)

Dan begitulah seterusnya hingga selesai 4 rakaat.

c. Membaca Surah Yasin

Setelah melakukan shalat sunat taubat, kemudian shalat tasbih selanjutnya membaca surah yasin. Adapun surah yasin ini dibaca sebanyak 3 kali dengan do’a yang masing-msing.

  • Surah yasin pertama dibaca dengan do’a semoga dipanjangkan umur sehingga bertemu dengan bulan sya’ban ditahun yang akan datang.
  • Surah yasin yang dibaca kedua kali dengan do’a agar dimudahkan segala urusan dalam mencari rezki yang halal serta diluaskan rezkinya oleh Allah SWT.
  • Surah yasin yang dibaca ketiga kalinya dengan do’a agar keluarga dilindungi dari azab atau bala’ yang diturunkan oleh Allah SWT.

Setelah ketiga kegiatan diatas dilakukan barulah kemudian shalat isya berjamaah dan dilanjutkan kembali dengan acara tahlilan untuk mendo’akan keluarga-keluarga yang telah meninggal dunia. Baru setelah itu pembacaan do’a selamat dengan diakhiri pembagian nasi bungkus untuk dimakan.

Catatan: Nasi bungkus ini biasanya dibawa oleh setiap rumah sebanyak 5 bungkus, yang nantinya akan dikumpulkan menjadi satu ketika sudah sampai dimesjid. Baru setelah itu dibagikan kepada jamaah yang hadir di acara malam nisfu sya’ban tersebut.

Demikianlah tradisi atau kegiatan didesa kami ketika malam nisfu sya’ban tiba. Semoga artikel ini bermanfaat dan dapat menambah wawasan serta pengetahuan sahabat-sahabat semua dimana pun berada.

d. Puasa nisfu sya’ban

Tentu yang terakhir adalah berpuasa pada siang harinya. Puasa nisfu sya’ban ini bertujuan sebagai latihan atau pemanasan terlebih dahulu sebelum memasuki bulan suci ramadhan. Jika seseorang sudah terbiasa berpuasa sebelum ramadhan, maka ia akan lebih bersemangat lagi untuk melakukan puasa wajib dibulan ramadhan. Dan manfaat lainnya agar kita tidak tergolong sebagai orang yang lalai serta untuk mengganti puasa sunah yang dulu tidak dilakukan. 

3 komentar untuk "Banisfu: Tradisi Malam Nisfu Sya’ban Di Desa Masintan"