Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

bagarakan: tradisi memberitahukan waktu sahur

Assalamu’alaikum warahmatullahiwabarakatuh


Bagaimana kabar anda hari ini? Semoga selalu sehat-sehat saja, dan saya do’akan kepada siapa pun yang telah membaca artikel ini, supaya:
  1. Yang belum dapat jodoh, semoga segera dapat jodoh. Amiin….
  2. Yang belum dapat pekerjaan, semoga mendapatkan pekerjaan. Amiin….
  3. Yang sedang bekerja, mudah-mudahan rezkinya makin melimpah. Amiin….
  4. Yang sedang bersekolah, semoga sekolahnya berkah dan mendapatkan ilmu yang bermanfaat. Amiin….
Dan karena sekarang memasuki bulan suci ramadhan, saya ucapkan marhaban ya ramadhan selamat menunaikan ibadah puasa 1440 H untuk seluruh umat muslim yang didunia, semoga amal ibadah kita mendapat balasan yang berlipat ganda dari Allah SWT. Amiin……..

Disini saya akan kembali menuliskan informasi untuk semua orang dimana pun berada tentang suatu tradisi yang ada didesa Masintan yang bernama bagarakan. Bagarak adalah suatau tradisi atau kebiasaan yang hanya ada dibulan ramadhan, sebab bagarakan bertujuan untuk memberi tahukan orang-orang tentang waktunya bersahur.

Tradisi bagarakan

Bagarakan adalah istilah yang biasa kami sebutkan dimasyarakat didesa kami, bagarakan biasanya dilakukan mulai dari jam 02 malam dengan cara berkeliling desa (kampung).

Kemudian bagarakan dilakukan dengan cara membunyikan beberapa peralatan sehingga menghasilkan bunyi yang berirama. Adapun peralatan yang digunakan untuk bagarakan, antara lain:
  1. Jeregen atau galon tempat air
  2. Bambu yang telah dipotong dan diberikan lubang ditengahnya
  3. Besi yang diikat dengan tali
  4. Botol bekas
  5. Alat unuk bertani seperti cangkul (pacul)
Memainkannya yaitu dengan cara memukul peralatan tersebut secara bersamaa, sehingga bunyi yang dihasilkan akan terdengar merdu. Kebersamaan akan terlihat ketika memainkan peralatan ini, dan jika bertemu dengan kelompok dari desa lain kami pun bergabung menjadi satu. Biasanya orang yang memainkan peralatan tersebut terdiri dari 5 sampai 7 orang saja, selebihnya hanya sebagai pengiring. Para pemuda dan anak-anak bersatu padu dalam mengikuti kegiatan tradisi bagarakan ini.

Semua bergembira ria mennyambut datangnya bulan suci ramadhan.

Dan hingga sekarang tradisi bagarakan ini tetap ada, hanya saja seiring berkembangnya zaman peralatan yang digunakan pun berubah-ubah. Dizaman sekarang ini bagarakan menggunakan alat seperti tarbang. Tarbang adalah sejenis alat musik yang biasa digunakan dalam melantunkan syair-syair maulid Al-Habsy atau Ad-dhiba’i. nah, tarbang itu lah yang digunakan juga untuk bagarakan. Ketika membunyikan peralatan tersebut sebagian dari kami mengucapkan salawatan atau bisa juga dengan mengatakan “sahur,,,sahur,,sahur,,sahur”. Dan begitulah seterusnya sampai batas desa terakhir, adapun bagarakan ini dilakukan dengan cara berjalan kaki secara bersamaan.

Dan tradisi bagarakan ini juga bisa dijadikan sebagai ajang perlombaan antar desa dimalam yang telah ditentukan oleh panita penyelanggara. Setiap desa bebas membawa peralatan untuk bagarakan, dan memainkannya sekitar 10 menitan diatas pentas panggung. Sungguh seru serta menyenangkan lho bagarakan ini.

Penutup 

Itulah tadi penjelasan tentang tradisi bagarakan yang ada didesa tempat tinggal kami dan hanya ada pada bulan suci ramadhan. Ada beberapa pelajaran yang didapatkan dari tradisi bagarakan ini, diantaranya:

1. Adanya rasa kebersamaan diantara para pemuda, remaja maupun anak-anak dalam mengikuti tradisi ini. Semuanya saling bekerja sama dalam melakukan kegiatan ini, baik itu yang membunyikan peralatan bagarakan maupun yang berhalawatan.

2. Tujuan dari tradisi bagarakan ini adalah untuk mengingatkan orang-orang supaya segera bangun dari tidur dan mempersiapkan makana untuk bersahur. 

3. Dengan adanya tradisi bagarakan ini menjadikan orang lain supaya tidak kesiangan saat mau bersantap makanan sahur. Kesiangan adalah suatu keadaan dimana orang tidak sempat untuk makan sahur dan waktu imsak telah tiba. Kesiangan bisa terjadi karena terlelap tidur atau tidak mendengar bahwa waktu sahur telah tiba.

4. Walaupun tergabung dengan kelompok lain dalam bagarakan, kekompakkan akan tetap selalu ada dan lebih diutamakan.

Semoga artikel ini dapat menambah wawasan anda tentang suatu tradisi yang ada didaerah lain, dan bermanfaat untuk para pembaca sekalian. Mohon maaf jika terdapat kesalahan dalam penulisan kata, dan segera akan diperbaiki.

4 komentar untuk "bagarakan: tradisi memberitahukan waktu sahur"

  1. senang sekali rasanya membangunkan orang sahur dikampung saya juga udah banyak gerakan kaya gitu.. thanks gan..
    http://bit.ly/2PYWrJk

    BalasHapus
    Balasan
    1. siipppp,,,gan, marhaban ya ramadhan, sambut bulan suci ramadhan dengan hal yang positif

      Hapus
  2. semangat menjalankan puasanya gan,.
    http://bit.ly/2DeWRXI

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya,,,sma2 gan,,ttp smngat mnjlnkn ibdah puasa nya

      Hapus