Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

MODUL 2: LANDASAN DAN PENDEKATAN DALAM PENGEMBANGAN KURIKULUM

 Assalamu’alaikum warahmatullahiwabarakatuh

Bagaimana kabar anda hari ini? Semoga selalu sehat-sehat saja, dan saya do’akan kepada siapa pun yang telah membaca artikel ini, supaya:

  1. Yang belum dapat jodoh, semoga segera dapat jodoh. Aamiin….
  2. Yang belum dapat pekerjaan, semoga mendapatkan pekerjaan. Aamiin….
  3. Yang sedang bekerja, mudah-mudahan rezkinya makin melimpah. Aamiin….
  4. Yang sedang bersekolah, semoga sekolahnya berkah dan mendapatkan ilmu yang bermanfaat. Aamiin….

KEGIATAN BELAJAR 1

LANDASAN PENGEMBANGAN KURIKULUM

Kurikulum pada hakikatnya merupakan rancangan atau program pendidikan. Menurut Robert S. Zais di atas, Ralph W.Tyler (dalam Ornstein & Hunkins,1988) mengemukakan pandangan yang erat kaitannya dengan beberapa aspek yang melandasi suatu kurikulum (dalam hal ini disebut school purposes). Secara umum terdapat empat landasan pokok yang mendasari pengembangan kurikulum, yaitu landasan filosofis, psikologis, sosial-budaya, dan perkembangan ilmu pengetahuan/teknologi.

Adapun landasan-landasan dalam pengembangan kurikulum, antara lain:

A. LANDASAN FILOSOFIS

Dalam landasan filosofis mementingkan filsafat dalam membina dan mengembangkan kurikulum pada suatu lembaga pendidikan. 

  • Menurut Socrates, filsafat adalah cara berpikir yang radikal, menyeluruh, dan mendalam atau suatu cara berpikir yang mengupas sesuatu sedalam-dalamnya. 
  • Plato menyebut filsafat sebagai ilmu pengetahuan tentang kebenaran. Filsafat berupaya mengkaji berbagai permasalahan yang dihadapi manusia, termasuk masalah pendidikan.

Filsafat memiliki peranan dalam kerangka mengadakan kajian-kajian sistematis mengenai pendidikan. Berkaitan dengan peran atau nilai guna filsafat, seorang pakar kurikulum di Indonesia yaitu S. Nasution (1982) berpendapat berikut ini.

  1. Filsafat pendidikan dapat menentukan arah akan kemana anak-anak harus dibawa.
  2. Dengan adanya tujuan pendidikan (yang diwarnai oleh filsafat yang dianut), kita mendapat gambaran yang jelas tentang  hasil yang harus dicapai.
  3. Filsafat dan tujuan pendidikan menentukan cara dan proses untuk mencapai tujuan itu.
  4. Filsafat dan tujuan pendidikan  memberi kesatuan yang bulat kepada segala usaha pendidikan.
  5. Tujuan pendidikan memungkinkan pendidik menilai usahanya, apakah tujuan itu tercapai.
  6. Tujuan pendidikan memberi motifasi atau dorongan bagi kegiatan-kegiatan pendidikan.

Rumusan tujuan pendidikan nasional tertuang dalam Undang-undang Republik Indoonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

  1. Pendidikan nasional itu berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia  Tahun 1945 (pasal 2).
  2. Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang berimaan dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab (Pasal 3).

B. LANDASAN PSIKOLOGIS

Psikologi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia. Ada dua cabang psikologis yang sangat penting dalam pengembangan kurikulum, yaitu

1. Psikologis perkembangan (developmental psychology) 

2. Psikologi belajar (learning psychology).

Ada dua kaitan antara psikologi/teori perkembangan dan psikologi/teori belajar dengan perkembangan kurikulum yaitu:

1. Kurikulum dan teori perkembangan siswa

2. Kurikulum dan Teori Belajar

 Psikologi/teori belajar dapat dikelompokkan kedalam tiga rumpun, yaitu:

  • Teori Disiplin Mental atau Teori Daya (faculty theory)
  • Teori Behaviourisme
  • Teori Organismik atau Congnitive Gestalt Fiel.

C. LANDASAN SOSIOLOGIS

Landasan sosiologis mengarahkan mengenai kurikulum yang dikaitkan dengan aspek masyarakat dan budaya.sebagai suatu rancangan  atau program.adapun hal-hal yang perlu dipahimi dalam pengembangan pendidikan (kurikulum) yang mengacu pada kehidupan masyarakat yaitu :

  • Kurikulum dan Masyarakat
  • Budaya dan kurikulum


KEGIATAN BELAJAR 2

PENDEKATAN PENGEMBANGAN KURIKULUM

A. Pendekatan Dari Sudut Pandang Kebijakan Pengembangan Kurikulum 

Ada dua pendekatan  yang dapat diterapkan dalam pengembangan kurikulum  dari sudut pendang kebijakan, yaitu pendekatan administratif dan pendekatan akar rumput.

  1. Pendekatan administratif yaitu pendekatan pengembangan kurikulum dengan menggunakan sistem komando dari atas ke bawah,dimana perkembangan kurikulum muncul atas inisiatif dan gagaan para pemengang kebijakan pendidikan atau administratif.
  2. Pendidikan akar rumput, yaitu pendekatan pengembangan kurikulum yang diawali dengan inisiatf dari bawah, selanjutnya di sebarluaskan pada tingkat yang lebih luas. dalam proses pengembangan kurikulum ,guru atau kelompok guru memiliki peren yang sangat besar,sedangkan administrator pendidikan tidak lagi berperan sebagai pengendali tetapi berperan sebagai motivator dan fasilitator.

B. Pendekatan Dari Sudut Pandang Pengorganisasian Isi Kurikulum

Ada tiga pendekatan yang di terapkan dalam pengembangan kurikulum dari sudut pandang pengorganisasian isi kurikulum. Yaitu :

  1. Pendekatan yang terbuat dari mata pelajaran  bertitik tolak dari mata pelajaran sebagai suatu disiplin ilmu yang terpisah antara satu dengan yang lain.
  2. Pendekatan interdisipliner berangkat dari masalah-maslah sosial yang ada dalam kehidupan.
  3. Pendekatan terpadu bertitik tolak dari dari suatu keseluruhan atau suatu kesatuan yang bermakna dan berstruktur.

C. Pendekatan Dari Sudut Pandang Orientasi Penyusunan Kurikulum

Pendekatan dari Sudut pendang orientasi penyusunan kurikulum dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu orientasi pada tujuan,orientasi pada bahan ajar, dan orientasi pada kegiatan belajar mengajar.

Posting Komentar untuk "MODUL 2: LANDASAN DAN PENDEKATAN DALAM PENGEMBANGAN KURIKULUM"