Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Contoh Analisis Kasus Dalam Pembelajaran Dengan Materi IPA Kelas 5 SD

Assalamu’alaikum warahmatullahiwabarakatuh

Bagaimana kabar anda hari ini? Semoga selalu sehat-sehat saja, dan saya do’akan kepada siapa pun yang telah membaca artikel ini, supaya:

  1. Yang belum dapat jodoh, semoga segera dapat jodoh. Aamiin….
  2. Yang belum dapat pekerjaan, semoga mendapatkan pekerjaan. Aamiin….
  3. Yang sedang bekerja, mudah-mudahan rezkinya makin melimpah. Aamiin….
  4. Yang sedang bersekolah, semoga sekolahnya berkah dan mendapatkan ilmu yang bermanfaat. Aamiin….

Berikut merupakan contoh kasus dalam pembelajaran dengan materi IPA Kelas 5 SD

1. Kasus

Pak Gatot merupakan guru kelas 5 SD, tepat pukul 7 pagi bersama rekan guru yang lain masuk kelas masing-masing. Pak Gatot masuk ruang kelas V sambil membawa alat peraga berupa gambar berbagai bahan makanan. Sampai diruang kelas Pak Gatot disambut anak-anak sambil bertanya bawa apa pak, saya sudah membawa kangkung, saya sudah membawa bayam kata siswa yang lainnya. Nampak suasana kelas yang hiruk pikuk, masing-masing anak saling menunjukkan bahan makanan yang nampaknya sudah diberi tugas oleh Pak Gatot. Namun Pak Gatot tidak menghiraukannya, melainkan langsung memberikan salam pada anak-anak. Anak-anak pun menyambutnya dengan penuh semangat. Adapun pembelajaran yang dilakukan oleh Pak Gatot seperti ilustrasi berikut ini.

Pak Gatot : Bagaimana pagi ini semua masuk? Dan membawa bahan makanan sesuai dengan tugas masing-masing?

Siswa : Masuk semua Pak dan membawa tugas sesuai dengan arahan bapak, jawab anak-anak serentak.

Pak Gatot : Ya….bagus! Sementara bahan yang kalian bawa diletakkan dibelakang semuannya, setelah itu mari berdo’a bersama. Setelah selesai berdo’a Pak Gatot langsung mengambil alat peraga yang telah disiapkan sambil berkata “alat perga yang bapak pegang gambar apa anak-anak?” 

Siswa : Gambar tumbuhan pak, jawab anak-anak serentak.

Pak Gatot : Nah, anak-anak perhatikan semua bahan makanan yang ada di gambar ini, bahan makanan apa saja yang mudah dicernah dan yang sulit untuk dicerna.

Siswa : Yang mudah dicerna bahan makanan lunak seperti tahu dan telor pak, jawab anak-anak serentak.

Pak Gatot : Baik, dengarkan bapak. Bahan makanan yang mudah dicerna adalah yang tidak mengandung serat seperti daging yang tidak berlemak, putih telor, ikan, pepaya, melon, pisang, mangga, pir, wortel, selada, nasi putih dan kentang rebus. Sementara bahan makanan yang sulit untuk dicerna adalah: sayuran mentah, buah mentah, makanan pedas dan berbumbu kuat, makanan manis, daging sapi, makanan yang berlemak, teh, kopi, dan minuman lainnya. Ada pertanyaan? Sekarang diskusi dengan kelompok masing-masing. Materi diskusi adalah bahan makanan yang ada pada alat peraga bapak. Kelompokkan bahan makanan tersebut kedalam 2 kelompok, kelompok bahan makanan yang mudah dicerna dan yang sulit untuk dicerna. Waktu 30 menit dari sekarang. Nah, waktunya sekaranag sudah habis, silahkan duduk dibangkunya masing-masing. Silahkan wakil dari kelompok 1 melaporkan hasilnya kedepan kelas.

Siswa : kelompok 1 belum selesai pak, dan begitu juga dengan kelompok 3 yang belum selesai mengerjakan pak.

Pak Gatot : Bagaimana kalian! Kenapa kalau belum jelas tadi tidak ada yang bertanya. Pak Gatot nampak kecewa sekali.

2. Identifikasi Informasi Kunci Atau Penting Yang Terdapat Di Dalam Kasus

Dari ilustrasi pembelajaran yang dilakuakn oleh Pak Gatot pada pembelajaran di Kelas V diatas dapat diketahui beberapa informasi penting, diataranya:

  1. Pembelajaran yang diajarkan Pak Gatot adalah pembelajaran IPA dengan tema “Bahan makanan yang mudah di cerna dan sulit untuk dicerna”
  2. Diawal pembelajaran terlihat bahwa siswa sangat antusias mengikuti pembelajaran sehingga menyebabkan ruang kelas menjadi hiruk pikuk
  3. Tidak ada respon yang diberikan Pak Gatot saat siswa bertanya tentang alat yang dibawa oleh Pak Gatot
  4. Tidak ada respon dari Pak Gatot melihat bahan makanan yang siswa telah bawa
  5. Pak Gatot lebih memilih menggunakan media pembelajaran yang dibawanya daripada menggunkan media pembelajaran yang dibawaoleh siswa
  6. Pak Gatot tidak memberikan kesempatan lebih kepada siswa untuk bertanya tentang materi yang telah disampaikan
  7. Pak Gatot tidak memberikan bimbingan kepada siswa yang ada disetiap kelompok dalam menyelesaikan tugasnya
  8. Hasil yang mengecewakan sebab siswa tidak menyelesaikan tugas dengan baik sesuai waktu yang telah ditetapkan      

3. Mengaitkan informasi-informasi tersebut sehingga muncul permasalahan atau pertanyaan dari kasus tersebut 

Setalah melakukan identifikasi malasah diatas, selanjutnya dapat dibuat perumusan masalah sebagai berikut ini:

  1. Mengapa pembelajaran yang Pak Gatot berikan tidak bisa diselesaikan siswa dengan baik sesuai dengan waktu yang diberikan?
  2. Mengapa Pak Gatot tidak memberikan respon terhadap pertanyaan, atusias dan hiruk pikuk dikelasnya? Padahal itu bisa saja mengganggu aktivitas pembelajaran dikelas lain
  3. Mengapa Pak Gatot lebih memilih menggunakan media pembelajaran yang dibawanya daripada harus menggunakan media pembelajaran yang dibawa oleh siswa? 
  4. Mengapa Pak Gatot tidak memberikan kesempatan lebih kepada siswa untuk bertanya tentang materi yang disampaikan?

4. Analisis penyebab masalah yang terjadi

Dari perumusan masalah pada langkah nomor 3, teridentifikasi bebera masalah seperti berikut ini:

  1. Kegiatan pembelajaran yang Pak Gatot berikan tidak terfokus pada siswa, Pak Gatot hanya menjelaskan materi saja tanpa adanya interaksi secara langsung dengan siswa, siswa tidak diberi kesempatan secara individu masing-masing dalam mengelompokkan bahan makanan manayang mudah dicerna dan bahan makanan manayang sulit dicerna. Selain itu, Pak Gatot tidak menyampaikan tujuan pembelajaran yang harus dicapai siswa dalam kegiatan pembelajaran dengan materi tersebut.
  2. Pak Gatot kurang memahami tentang bagaimana menghargai serta memberikan respon kepada siswa-siswanya, Pak Gatot juga kurang memahami masalah yang ditimbul ketika keadaan kelas yang hiruk pikuk. Berdasarkan hal ini bisa dikatakan bahwa Pak Gatot termasuk orang yang tak mempedulikan keadaan disekitarnya 
  3. Media pembelajaran sangatlah penting dalam kegiatan pembelajaran dikelas, sebab dengan media pembelajaran yang disampaikan akan mudah diterima oleh siswa. Hanya saja pada permasalahan kasus kali ini Pak Gatot tidak menggunakan media pembelajaran yang bersumber dari siswa, seharusnya Pak Gatot menggunakan media pembelajaran yang dibawa oleh siswa, terlebih lagi guru tersebut telah meminta siswa untuk membawa sendiri bahan-bahan yang diperlukan.
  4. Pak Gatot tidak memberikan kesempatan yang lebih kepada siswa untuk bertanya terhadap materi yang disampaikan, dengan demikian bisa dikatakan bahwa Pak Gatot tidak menggunakan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah dibuat dengan efektif dan efesien.

5. Mengembangkan Alternatif Pemecahan Masalah

Adapun alternatif pemecahan masalah yang dapat dimunculkan berdasarkan ilustrasi pembeljaran yang dilakukan oleh Pak Gatot terhadap siswa kelas V dengan materi bahan makanan yang mudah dicerna dan yang sulit dicerna, yaitu:

  1. Dalam memberikan tugas pembelajaran, seharusnya Pak Gatot memperhitungkan waktu yang diberikan kepada siswa untuk menyelesaikan tugas tersebut dan juga memperhitungkan tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang telah disampaikannya
  2. Seharusnya Pak Gatot memberikan respon terhadap pertanyaan siswa sebagai apresiasi semangat siswa dalam mengikuti pembelajaran dikelas. Kemudian Pak Gatot hendaknya memberikan pengertian kepada siswa bahwa antusias dalam mengikuti pembelajaran sangatlah penting, hanya saja jangan sampai membuat suasana kelas menjadi hiruk pikuk. Sebab dengan keadaan kelasyang hiruk pikuk akan menimbulkan kegaduhan atau gangguan terhadap kegiatan pembelajaran dikelas terdekatnya
  3. Seharusnya Pak Gatot lebih memilih menggunakan media pembelajaran dari siswa daripada menggunakan media pembelajaran yang dimiliki, dengan demikian siswa lebih dihargai apalagi jika ada yang menggunakan uang untuk membeli media tersebut
  4. Seharusnya keaktifan siswa menjadi kunci dasar agar tujuan pembelajaran dapat tercapai, keaktifan siswa dapat terlihat dari kegiatan pembelajaran yang dilakukan. Misalnya ketika memberikan penjelasan hendaknya Pak Gatot menggunakan metode tanya jawab kepada siswa tidak hanya terpaku pada metode ceramah saja, dan juga agar siswa lebih paham terhadap materi yang disampaikan hendaknya Pak Gatot meminta siswa secara individu menentukan mana bahan makanan yang mudah dicerna dan mana bahan makanan yang sulit untuk dicerna, baru lah kemudian membentuk kelompok untuk menyelesaikan permasalahan yang ada

6. Menganalisis Kekuatan Dan Kelemahan Setiap Alternatif

a. Kekuatan 

Ada beberapa kekuatan dari ilustrasi kegiatan pembelajaran diatas, yaitu:

  1. Pak Gatot telah berhasil menciptakan suasana pembelajaran yang baik, ini terlihat dari antusias siswa dalam menyambut kedatangan Pak Gatot
  2. Pak Gatot telah melakukan kegiatan awal pembelajaran dengan baik, ini terlihat dari pertanyaan Pak Gatot terhadap keadaan siswa yang akan mengikuti pembelajaran dan juga mengawali pembelajaran dengan mengajak siswa berdo’a secara bersama-sama
  3. Pada kegiatan inti pembelajaran Pak Gatot juga telah melakukannya dengan baik, hal ini terbukti dengan digunakannya media pembelajaran dalam menyampaikan suatu materi
  4. Pada kegiatan akhir pembelajaran Pak Gatot juga telah melakukannya dengan baik, hal ini terbukti dengan adanya evaluasi terhadap materi yang telah disampaikan tersebut untuk bisa diselesaikan siswa secara berkelompok

b. Kelemahan

  1. Pak Gatot tidak berhasil mengendalikan atau meminalisir antusias siswa tersebut dengan baik, sehingga keributan terjadi di kelasnya
  2. Pak Gatot tidak menyampaikan tujuan yang akan dicapai pada pembelajaran yang akan disampaikan
  3. Pak Gatot tidak melakukan apersepsi terhadap pembelajaran sebelumnya
  4. Metode pembelajaran yang digunakan Pak Gatot hanya sebatas ceramah saja
  5. Pada kegiatan pembelajaran siswa tidak diberikan kesempatan untuk menentukan sendiri mana bahan makan yang bisa dicerna dan mana bahan makanan yang tidak bisa dicerna
  6. Pak Gatot tidak memanfaatkan media pembelajaran tambahanyang dibawa oleh siswa secara baik
  7. Siswa tidak diberikan kesempatan lebih untuk menanyakan permasalahan yang belum dipahaminya secara baik

7. Memilih Satu Alternatif Yang Dianggap Paling Efektif

Adapun alternatif yang akan digunakan untuk memecahkan permasalahan terhadap ilustrasi pembelajaran yang Pak Gatot lakukan di Kelas V, yaitu dengan: 

  • Memperbaiki proses pembelajaran yang dilakukan serta memperbaiki Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah dibuat dengan membagi alokasi waktunya secara tepat

8. Menyusun Dan Menuliskan Jawaban Dari Masalah/Kasus Tersebut

Berdasarkan ilustrasi pembelajaran yang Pak Gatot lakukan di Kelas V dengan mata pelajaran IPA dengan materi Bahan yang mudah dicerna dan bahan yang sulit untuk dicerna dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1) Hal utama yang harus Pak Gatot lakukan adalah merancang kembali RPPH sebelum menyampaikan materi pembelajaran dikelas

2) Menambahkan kegiatan yang harus dilakukan, seperti:

  • Pada kegiatan awal bisa ditambah dengan menyampaikan tujuan pembelajaran, indikator yang harus siswa kuasai, dan bisa juga dengan melakukan refleksi sebelum memulai pembelajaran dengan cara bernyanyi
  • Pada kegiatan inti bisa ditambah dengan menggunakan metode pembelajaran yang beragam seperti tanya-jawab, demonstrasi, permainan dan juga pengamatan. Sehingga dengan begitu siswa lebih mudah memahami tentang materi yang telah disampaikan, daripada hanya menggunakan ceramah saja. Selain itu, manfaatkan media pembelajaran yang ada untuk menambah pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan, dan tidak hanya terpaku pada media pembelajaran yang kita buat saja.
  • Pada kegiatan akhir bisa dilakukan dengan memberikan kesimpulan terhadap pembelajaran yang telah disampaikan, kemudian melakukan umpan balik kepada siswa untuk mengetahui sejauh mana pemahan siswa terhadap materi pembelajaran tersebut, barulah kemudian memberikan evaluasi pembelajaran kepada siswa baik secara individu maupun kelompok.

3) Guru mengharapkan agar siswa selalu antusias dalam mengikuti pembelajaran dikelas, dengan antuasias tersebut dapat diketahui bahwa siswa sangat senang mengikuti pembelajaran bersama kita dan kehadiran kita dikelas tersbut selalu ditunggu-tunggu oleh siswa.         

jika terdapat kesamaan nama atau tempat dari kasus pembelajaran diatas agar sekiranya dapat memaklumi dan memaafkan, sebab tidak ada maksud untuk menyinggung pihak manapun.

Ini semua murni sebagai contoh gambaran dalam melakukan analisis pembelajaran dan untuk memperbaiki pembelajaran yag sesuai dengan tujuan dari mata kuliah Tugas Akhir Program (TAP).

Semoga artikel sederhana ini bermanfaat bagi para pembaca sekalian dimana pun berada dan mohon maaf jika terdapat kesalahan di dalam penulisan atau ada kalimat yang sulit untuk dipahami.

1 komentar untuk "Contoh Analisis Kasus Dalam Pembelajaran Dengan Materi IPA Kelas 5 SD"