Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

RANGKUMAN TENTANG SEJARAH DAN RUANG LINGKUP ILMU HADIS

Assalamu’alaikum warahmatullahiwabarakatuh

RANGKUMAN TENTANG SEJARAH DAN RUANG LINGKUP ILMU HADIS

Bagaimana kabar anda hari ini? Semoga selalu sehat-sehat saja, dan saya do’akan kepada siapa pun yang telah membaca artikel ini, supaya:

  1. Yang belum dapat jodoh, semoga segera dapat jodoh. Aamiin….
  2. Yang belum dapat pekerjaan, semoga segera mendapatkan pekerjaan. Aamiin….
  3. Yang sedang bekerja, mudah-mudahan rezkinya makin melimpah. Aamiin….
  4. Yang sedang belajar, semoga mendapatkan ilmu yang bermanfaat. Aamiin….

WAHYUDIANSYAH.COM – Rangkuman Tentang Sejarah Dan Ruang Lingkup Ilmu Hadis

A. Pengertian Ilmu Hadis

Secara terminologi diambil dari Bahsa Arab yaitu Ulumul Hadis. Istilah ini terdiri dari dua kata yaitu Ulumul yang bentuk prulalnya adalah ilmun memiliki arti ilmu, sedangkan al-hadis memiliki arti segala sesuatu yang taqrir atau sifat. Jadi, dengan demikian Ulumul Hadis memiliki arti ilmu yang membahas atau berkaitan dengan hadis Nabi SAW.

Menurut Mahmud at-Tahahan ilmu hadis adalah ilmu tentang pokok-pokok atau kaedah-kaedah yang digunakan untuk mengetahui kondisi sanad dan matan hadis, dari sisi diterima atau ditolak.

B. Konsep Dasar Ilmu Hadis

Pada waktu itu keilmuan dalam ilmu hadis ini masih berdiri sendiri-sendiri, belum disatukan dalam satu keilmuan, seperi halnya Ilmu al-Hadis al-Shahih, Ilmu al-Mursal, Ilmu al-Asma wa al-Kuna. Dan untuk penulisan ilmu hadis ini secara parsial oleh para ulama dimulai sejak ke 3 H. 

Ilmu-ilmu yang terpisah dan bersifat persial pada masa berikutnya digabungkan dan dijadikan sebagai satu disiplin ilmu khusus yang berdiri sendiri dan nama disiplin ilmu ini adalah Musthalah al-Hadis (Istilah-istilah Hadis).

1. Tujuan dan manfaat belajar ilmu hadis, diantaranya:

1) Mengetahui keshahihan hadis

2) Mengetahui tingkatan derajat hadis

3) Mengetahui hukum yang terkandung dalam hadis

2. Manfaat dan peran penting dalam belajar ilmu hadis

Ilmu hadis terbagi menjadi 2, yaitu Ilmu Hadis Dirayah (Musthalah Hadist) dan Ilmu Hadis Riwayah.

a. Ruang lingkup pembahasan Ilmu Hadis Dirayah (Musthalah Hadist), antara lain:

1) Untuk mengetahui kualitas hadis, yaitu mana yang termasuk hadis shahih, hadis hasan dan mana yang termasuk hadis dha’if

2) Untuk mengetahui kualitas sanad dan matan hadis

3) Untuk mengetahui bagian dan macam-macam hadis, baik itu kualitas matan, kualitas sanad, jenis-jenis riwayatnya, dan shigat dalam meriwayatkannya

4) Untuk mengetahui keadaan para perawi, apakah perawi itu dhabit, adil atau tidak keduanya

5) Menjaga kemurnian kalimat hadis dari segala macam yang tidak bersumber dari Nabi Muhammad SAW.   

b. Ruang lingkup pembahasan Ilmu Hadis Dirayah (Musthalah Hadist), antara lain:

1) Mengetahui perbedaan hadis dari sumbernya (qauliyah, fi’liyah, taqririyah dan hadis sifat)

2) Mengetahui makna utama dalam sebuah hadis

3) Mampu mengqiyaskan hukum dalam sebuah hadis dengan pemikiran bijak dan dinamis

4) Tidak menafsirkan hadis dengan pemikiran yang keliru

5) Mengamalkan isi kandungan hadis secara tepat

6) Menentukan titik temu hukum pada dua hadis yang bertentangan

3. Ruang lingkup dan cabang-cabang ilmu hadis

Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa ruang lingkup hadis terbagi menjadi 2, yaitu ruang lingkup Pembahasan Hadis dan Ilmu Hadis.

a. Ruang lingkup pembahasan hadis mencakup pengertian hadis dan empat unsur utama periwayatannya, yaitu adanya rawi, sanad atau thariq, matan, dan rijalul hadis (tokoh-tokoh terkemuka dalam periwayatan hadis yang diakui keabsahannya dalam bidang hadis).

b. Ruang lingkup ilmu hadis mencakup pembahasan tentang ilmu hadis riwayah dan ilmu hadis dirayah.

4. Cabang-cabang ilmu hadis

1) Ilmu Jarh wa at-ta’dil

Merupakan ilmu yang mengkaji tentang keadaan perawi hadis baik dari sisi kebaikan maupun kecacatannya yang bisa ditinjau melalui ungkapan lafazh tertentu. Musthafa Al-Siba’i berpendapat bahwa ilmu jarh wa at-ta’dil adalah cabang ilmu hadis yang secara khusus membahas mengenai sisi positif dan negatifnya para perawi hadis.

2) Ilmu Rijal al-Hadis

Merupakan ilmu yang membahas tentang para perawi hadis, baik dari sahabat, tabi’in maupun Angkatan setelahnya. Adapun ruang lingkup ilmu rijal al-hadis adalah mencakup sejarah para tokoh yang menerima dan menyampaikan hadis dari masa kelahiran dan wafatnya Nabi, asal negara tokoh tersebut dan di negeri mana tokoh itu mengembara, serta kepada siapa saja ia menerima dan menyampaikan hadis.

3) Ilmu Mukhtalaf al-Hadis

Merupakan ilmu yang membahas tantang cara-cara mengumpulkan hadis yang isinya berlawanan.

4) Ilmu Gharibul Hadis

Menurut Ibnu Al-Shalah, ilmu gharibul hadis merupakan ungkapan dari lafazh-lafzah yang sulit dan rumit dipahami karena lafazh tersebut jarang digunakan.

5) Ilmu ‘Halul Hadis

Menurut Muhaddisin, ilmu ‘halul hadis merupakan ilmu yang membahas sebab-sebab yang tersembunyi yang dapat mencacatkan kesahihan sebuah hadis, seperti mengatakan muttashis terhadap hadis yang munqati’, menyebut marfu’ terhadap hadis yang mauquf, memasukkan hadis terhadap hadis lain dan hal-hal yang seperti itu.

6) Ilmu Nasikh dan Mansukh Hadis

Adalah ilmu yang membahas hadis-hadis yang bertentangan dan tidak mungkin diambil jalan tengah. Hukum hadis yang satu menghapus (me-nasikh) hukum hadis yang lain (mansukh). Yang datang dulu disebut mansukh, dan yang muncul belakangan disebut nasikh. Adapun contoh ilmu nasikh dan masukh hadis ini, yaitu:

Dari Syadad Ibn Aus Bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Telah batal puasanya orang yang membekam dan berbekam”.

Dan kemudian pada waktu lain Rasulullah SAW bersabda: “Tidak batal puasa orang yang muntah, orang yang bermimpi kemudian keluar sperma dan orang yang berbekam”.

7) Ilmu Asbab Wurud al-Hadis

Adalah suatu jalan menuju terbentuknya hukum tanpa adanya pengaruh apapun dalam hukum itu. Dan menurut istilah ilmu asbab wurud al-hadis adalah segala sesuatu yang menghantarkan pada tujuan.

8) Ilmu at-Thasif wa at-Tahrif

Memiliki arti sebagai ilmu yang dapat membangkitkan semangat para ahli dalam hafalan (huffazh). Karena dalam hafalan para ahli terkadang terjadi kesalahan bacaan dan pendengaran yang diterimanya dari orang lain.

5. Kitab-kitab Ilmu Hadis

Berikut beberapa kitab ilmu hadis yang dibuat oleh para ulama, diantaranya:

1) Al-Qazi Abu Muhammad ar-Ramahurmuzi (w. 360 H/975 M), seorang ulama Hadis non-Arab, asal Iran yang mengarang kitab al-Muhaddis al-Fasil baina ar-Rawi wa al-Wa’i.

2) Imam Al-Hakim Abu Abdillah an-Naisaburi (321-405 H/948-1038 M) dengan kitab Ma’rifah Ulum Al-Hadis dan al-Madkhal ila Kitab al-Iklil. 

3) Al-Khatib Al-Bagdadi (w. 463 H) dengan kitabnya al-Kifayah fi ‘Ilm ar-Riwayah.

4) Al-Qazi ‘Iyaz (w. 544 H) dengan kitab al-Ilma’ fi Usul ar-Riwayah wa as-Sima’. 

5) Abu Hafs ‘Umar bin Abdul Majid al-Mayanaji (w. 580 H.) dengan kitab Ma laYasa’ al-Muhaddis Jahluh.

6) Abu ‘Amar ‘Usman bin Salāh asy-Syahrazuri dengan kitabnya Ma’rifah Ulūm al-Hadis atau yang dikenal dengan Muqaddimah Ibn Şalah fi Ulūm al-Hadis. Kitab terakhir telah disyarah oleh para ulama terdapat 27 mukhtasar/ringkasannya. Kitab mustalāh al-hadīś dengan jenisnya baik berupa nazam maupun nasar atau prosa dan syarahnya, misal Nazham al-Fiyyah karya As-Suyūti disyarahi oleh Syekh Mahfūz at-Tirmasi dengan judul kitabnya Manhaj Zaw al-Nadar dan at-Taqrib karya Imam Nawawi disyarahi/diringkas oleh As-Suyuthi dengan judul Tadrib al- Rawi.

7) Kitab karya ulama kontemporer misalnya Qawa’id At-Tahdis karya Jamaluddin Al-Qasimi (w.1332 H)

8) Taisīr Mustalah al-Hadis karya Mahmūd At-Tahhan

9) Usūl Hadīs ‘Ulūmuhu wa Mustalahuhu karya ‘Ajjaj al-Khatib

AKHIR KATA

Mungkin itu saja yang dapat mimin bagikan mengenai Rangkuman Sejarah dan Ruang Lingkup Ilmu Hadis, yang mana ilmu hadis itu sendiri menurut Menurut Mahmud at-Tahahan ilmu hadis adalah ilmu tentang pokok-pokok atau kaedah-kaedah yang digunakan untuk mengetahui kondisi sanad dan matan hadis, dari sisi diterima atau ditolak.

Ruang lingkup pembahasan hadis mencakup pengertian hadis dan empat unsur utama periwayatannya, yaitu adanya rawi, sanad atau thariq, matan, dan rijalul hadis (tokoh-tokoh terkemuka dalam periwayatan hadis yang diakui keabsahannya dalam bidang hadis). Dan juga mencakup pembahasan tentang ilmu hadis riwayah dan ilmu hadis dirayah.

Terakhir semoga artikel sederhana ini bermanfaat bagi para pembaca sekalian dimanapun berada dan mohon maaf apabila terdapat kesalahan didalam penulisan atau ada kalimat yang sulit untuk dipahami, agar sekiranya dapat memakluminya.  

Posting Komentar untuk "RANGKUMAN TENTANG SEJARAH DAN RUANG LINGKUP ILMU HADIS"