Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Cerita inspirasi “Nenek tua dan kucing-kucing”

Assalamu’alaikum warahmatullahiwabarakatuh

Gambar oleh: 1000dongeng.com

Bagaimana kabar anda hari ini? Semoga selalu sehat-sehat saja, dan saya do’akan kepada siapa pun yang telah membaca artikel ini, supaya:
  1. Yang belum dapat jodoh, semoga segera dapat jodoh. Amiin….
  2. Yang belum dapat pekerjaan, semoga mendapatkan pekerjaan. Amiin….
  3. Yang sedang bekerja, mudah-mudahan rezkinya makin melimpah. Amiin….
  4. Yang sedang bersekolah, semoga sekolahnya berkah dan mendapatkan ilmu yang bermanfaat. Amiin…
Kini saatnya kita meluangkan waktu untuk membaca-baca artikel, dan tentunya bersama artikel sederhana saya ini, semoga ada pelajaran yang didapatkan dan bisa digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Amiin

Oh,,,ya, kali ini saya menulis cerita inspirasi dengan judul Nenek tua dan kucing-kucing

Bagaimana ceritanya?

Langsung saja dibaca ceritanya sampai habis, gratiss…..tiiiiisss…..ttiiiissss

# Nenek tua

Dahulu kala disebuah desa, tinggal lah seorang wanita tua renta. Ia tinggal seorang diri, suaminya telah lama meninggal dan anaknya pun juga sama telah meninggal dunia. Ia tinggal disebuah rumah kecil dipinggiran desa, dan dibelakang rumah tersebut terdapat aliran sungai.

Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya ia selalu bergantung terhadap hasil kebunnya, ia berkebun dengan menanam sayuran berupa bayam. Dan dari hasil penjualan bayam itulah ia dapat memenuhi kebutuhannya, seperti untuk membeli beras, lauk-pauk, dan lainnya. 

Namun sayangnya hasil perkebunannya tidak serta merta selalu berhasil, terkadang ia juga bisa mengalami gagal panen akibat terkena serangan hama tumbuhan. Ketika kebunnya gagal panen si nenek bekerja sebagai tukang bersih rumah tetangganya.

Orang-orang pun banyak yang merasa iba terhadap si nenek dan ingin membantunya, tapi apa daya semua bantuan tersebut ditolak oleh sang nenek. Baginya tidak ada alasan untuk bermalas-malasan selagi masih hidup, ia tidak mau menerima bantuan orang lain karena ia masih memiliki tenaga untuk bisa bekerja, dan juga ia tidak mengharapkan bantuan orang lain karena ia bukanlah seorang pengemis. 

Walaupun si nenek tidak pernah mau menerima bantuan dari orang lain, namun dirinya akan selalu siap untuk membantu orang lain yang memerlukan bantuan.

Pernah suatu ketika, saat itu si nenek datang dari toko untuk membeli beras dan ditengah jalan ia melihat seorang ibu bersama anaknya meminta belas kasihan dari orang lain, karena merasa iba si nenek pun menghampiri ibu tersebut dan memberikan beres yang baru dibelinya itu kepada mereka, selain memberikan beras ia juga memberikan sejumlah uang yang ia punya. Akibatnya ia pun tidak makan untuk beberapa hari, dan baginya semua itu tidak masalah, asalkan orang lain tidak ada yang kesusahan seperti hidupnya.

# Kucing-kucing

Si nenek selain memiliki rasa kasih sayang kepada sesama manusia, ia juga dikenal memiliki rasa kasih sayang kepada makhluk hidup lainnya, seperti hewan.

Ia banyak memelihara kucing, dan tidak sedikit kucing-kucing yang ada dirumahnya. Kucing-kucing itu didapatnya diberbagai tempat. Pernah suatu hari ketika si nenek sedang pergi ke kebun dan ia melihat kucing yang sangat kurus dan berpanyakitan hampir mati, lalu kucing tersebut dibawa oleh si nenek kerumahnya dan segera dipeliharanya. Setelah sekian lama memelihara dan mengobati kucing yang sakit tersebut, akhirnya si kucing pun tumbuh makin besar dan juga berangsur-angsur sehat kembali. 

Dan kucing-kucing lainnya ia dapatkan dari orang lain yang sudah tidak ingin lagi memeliharanya. Bagi si nenek kucing-kucing itulah yang telah mengisi kehampaan dihatinya dan selalu menemaninya, begitu juga dengan si kucing mereka seolah-olah sangat menyangi si nenek. Kemana pun si nenek pergi mereka selalu mengikutinya, seperti seorang anak yang tidak ingin berpisah dari orang tuanya.

Saat si nenek sedang istirahat dirumahnya, kucing-kucing itu pun mendekatinya dan mencium-cium si nenek, sebagiannya ada juga mengelus-elus tangan si nenek, seolah-olah ingin bermanja-manja dengan sang nenek. Si nenek pun kembali mengelu-elus si kucing dengan penuh kasih sayang.

Namun ada yang aneh dari kucing-kucing tersebut, mereka tidak akan makan sebelum sang nenek selesai makan. Mereka akan makan ketika si nenek selesai makan, dan ketika si nenek sedang makan mereka pun diam semuanya sambil menunggunya disamping. Tidak ada perkelahian antar sesama kucing, seolah-olah mereka saling menyayangi antara satu dengan yang lainnya. Ketika si nenek selesai makan barulah kucing-kucing tersebut makan dengan tenang dan tidak pernah berebut antar sesama, tidak seperti kucing yang biasanya.

# Kematian nenek tua

Suatu hari di desa tempat si nenek tinggal menjadi gempar, orang-orang pun terkejut atas meninggalnya si nenek dan tidak satu pun yang mengetahuinya. Biasanya si nenek selalu terlihat ketika pergi ke kebunnya dan tidak ada terlihat tanda-tanda seperti orang yang sedang sakit.

Awal orang-orang mengetahui kematian si nenek adalah ketika salah satu warga heran melihat tingkah laku kucing peliharaan si nenek, kucing-kucing tersebut bolak-balik ke sungai untuk mengambil air dan membawanya kedalam rumah si nenek.

Warga itu pun penasaran dengan tingkah laku si kucing, dan mengikutinya untuk pergi kerumah si nenek sambil melihat apa yang sedang terjadi. Betapa terkejutnya warga tersebut melihat bahwa si nenek tua itu telah meninggal dunia, dan jenazahnya seolah-olah sedang dimandikan oleh si kucing. Kemudian ada beberapa kucing yang berdiam di sisi jenazah si nenek tanpa melakukan apa-apa. Warga itu pun segera memberitahukan warga yang lain tentang kematian si nenek tua dan segera mengurus jenazahnya secara benar.

Dan ketika jenazah si nenek dibawa ke kubur, kucing-kucing peliharaan si nenek pun mengikutinya dan diam di sisi kubur sambil memandangi proses penguburan si nenek. Kucing-kucing itu terlihat sangat bersih atas meninggalnya si nenek.

Karena tidak ada lagi sosok si nenek yang memelihara mereka, maka sebagian kucing-kucing tersebut dipelihara oleh warga sekitar tempat tinggal si nenek dan sebagiannya lagi diserahkan ke tempat penitipan hewan.

Berkat kucing tersebut lah yang akhirnya membuat warga mengetahui bahwa nenek tua yang tinggal dipinggiran desa tersebut telah meninggal, dan seandainya tidak ada yang mengetahuinya mungkin jenazah si nenek tersebut akan membusuk.

# Butiran hikmah

* Selagi masih sehat, gunakanlah tenaga yang kita miliki itu untuk bekerja dan berusaha dalam meraih impian kita, dan jangan pernah untuk bermalas-malasan apalagi cuma ingin mengharapkan bantuan orang lain. Kemudian gunakanlah juga waktu sehat itu untuk membantu orang lain, gunakan waktu sehat itu untuk kebaikan-kebaikan lainnya dan juga kegiatan yang berguna untuk bangsa negara ini.  

* Jangn pernah mengharapkan bantuan dari orang lain, karena orang lain mungkin saja akan lupa terhadap kita. Oleh sebab itu usaha dengan diri sendiri itu lebih baik meskipun hasilnya tidak seberapa, tetap yang terpenting adalah rasa syukurnya.

* Jangan pernah berbuat jahat terhadap sesama makhluk hidup ciptaan-Nya, misalnya terhadap hewan. Berbuat baiklah terhadap mereka meskipun itu cuma sedikit, dan jangan pernah menyakiti apalagi sampai menyiksa mereka, sungguh itu adalah perbuatan yang sangat buruk. Kasih sayang bukan saja kepada sesama manusia, tapi bisa juga dengan makhluk hidup lainnya seperti hewan dan tumbuhan. Niscaya suatu hari nanti akan ada balasan yang akan kita dapatkan karena kebaikan tersebut.

Posting Komentar untuk "Cerita inspirasi “Nenek tua dan kucing-kucing”"