Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Seprah Amal: Tradisi Penjualan Barang Lelang Untuk Pembangunan

Assalamu’alaikum warahmatullahiwabarakatuh


Bagaimana kabar anda hari ini? Semoga selalu sehat-sehat saja, dan saya do’akan kepada siapa pun yang telah membaca artikel ini, supaya:
  1. Yang belum dapat jodoh, semoga segera dapat jodoh. Amiin….
  2. Yang belum dapat pekerjaan, semoga mendapatkan pekerjaan. Amiin….
  3. Yang sedang bekerja, mudah-mudahan rezkinya makin melimpah. Amiin….
  4. Yang sedang bersekolah, semoga sekolahnya berkah dan mendapatkan ilmu yang bermanfaat. Amiin….
Kali ini artikel saya tentang suatu tradisi yang dilakukan oleh masyrakat sekitar tempat tinggal saya, guna untuk mendapatkan dana yang akan digunakan untuk pembangunan, baik itu pembangunan mesjid, langgar, maupun mushola. Dan nama tradisi atau kegiatan tersebut adalah Seprah Amal.

Bagaimana kegiatannya?

Langsung saja dibaca artikelnya sampai habis. Cekiduuutt……

Seprah Amal

Seprah Amal adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk mencari dana bantuan untuk pembangunan tempat-tempat ibadah, seperti mesjid, langgar, maupun mushola. Ini dilakukan karena dulu belum adanya dana bantuan desa untuk pembangunan tempat ibadah, oleh sebab itu dilakukan lah kegiatan yang bernama Seprah Amal ini. Adapun barang yang dijual pada acara seprah amal yaitu berupa kue, olahan ketan, nasi, buah-buahan, maupun barang-barang lainnya yang dapat dimanfaatkan.

Tentunya sebelum melakukan kegiatan seprah amal ini, setiap orang akan bekerjasama untuk saling membantu dalam mempersiapkan kebutuhan atau keperluan yang akan digunakan saat acara berlangsung.

Dan juga di acara seprah amal ini terdapat warung amal, yang mana diwarung tersebut dijual berbagai jenis kue, minuman, dan makanan. Itu semua didapatkan dari sumbangan para warga untuk berlangsungnya acara. Biasanya setiap rumah membuat 10 kue kecil untuk diletakkan dan dijual diwarung amal, sedangkan 1 kue besar digunakan untuk acara pelelangan berlangsung.

Susunan acara kegiatan seprah amal

Ada beberpa susunan acara yang biasa dilakukan ketika kegiatan seprah amal ini berlangsung, diantaranya:

1. Pembukaan, pembukaan ini biasanya diawali dengan membaca Surat Al-Fatiha
2. Pembacaan ayat suci Al-Qur’an
3. Ceramah agama dan penjualan telor, pisang dan air minum yang telah dibacakan do’a terlebih dahulu. Biasanya do’a penerang hati
4. Do’a serta penutup
5. Acara pelelangan (wadai, buah, maupun benda lainnya)
6. Penyampaian perolehan dana yang dikumpulkan dari hasil pelelangan tersebut

Kesimpulan

Dari acara seprah amal ini dapat kita ambil berbagai macam pelajaran, diantaranya:

a. Kebersamaan akan menjadikan kita kuat, kebersamaan akan menjadikan apa pun yang kita kerjakan akan terasa lebih mudah, dan dengan kebersamaan menjadikan kita bersatu padu. Pepatah pernah mengatakan “berat sama dipikul, ringan sama dijinjing”, artinya segaa sesuatu yang apabiladilakukan secara bersamaan maka akan terasa lebih mudah.

b. Besar atau kecil yang telah kita berikan maka akan tercatat sebagai pahala serta amal jariyah di akhirat nanti. Apalagi ini untuk kepentingan umum, kepentingan orang banyak. Oleh sebab itu jika tidak dapat menyumbang dengan harta, maka dapat menyumbang dengan tenaga, apabila tidak dapat dengan tenaga, maka bisa menyumbang dengan pikiran. Setidaknya kita telah memberikan manfaat terhadap apa yang sedang dikerjakan.

1 komentar untuk "Seprah Amal: Tradisi Penjualan Barang Lelang Untuk Pembangunan"