Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Perkembangan Kurikulum Untuk Pendidikan IPS Di SD

 Assalamu’alaikum warahmatullahiwabarakatuh

Bagaimana kabar anda hari ini? Semoga selalu sehat-sehat saja, dan saya do’akan kepada siapa pun yang telah membaca artikel ini, supaya:

  1. Yang belum dapat jodoh, semoga segera dapat jodoh. Aamiin….
  2. Yang belum dapat pekerjaan, semoga mendapatkan pekerjaan. Aamiin….
  3. Yang sedang bekerja, mudah-mudahan rezkinya makin melimpah. Aamiin….
  4. Yang sedang bersekolah, semoga sekolahnya berkah dan mendapatkan ilmu yang bermanfaat. Aamiin….

A. Perbedaan Kurikulum SD tahun 1994 dengan kurikulum tahun 2006

a. Kurikulum SD Tahun 1994 lebih menekankan pada hal-hal berikut ini, diantaranya:

  • Membaca, menulis, dan berhitung
  • Adanya mata pelajaran muatan lokal
  • Ilmu pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)
  • Wawasan lingkungan
  • Pengembangan nilai, dan
  • Pengembangan keterampilan
  • Memberikan peluang kepada guru selaku pengembang GBPP di lapangan, seperti pengembangan materi berdasarkan konsep, berdasarkan isi, berdasarkan keterampilan proses, berdasarkan masalah dan sebagainya.

b. Kurikulum SD Tahun 2006 lebih menekankan pada hal-hal berikut, diantaranya:

  • Mata pelajaran telah dikelompokkan berdasarkan kerangka kurikulum, adapun kelompok mata pelajarannya sebagai berikut:

a. Kelompok mata pelajaran dan akhlak mulia

b. Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian

c. Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi

d. Kelompok mata pelajaran estitika

e. Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan.

  • Memberikan peluang kepada pengembang kurikulum (guru) untuk melaksanakan paradigma baru pembelajaran di SD yang mengacu pada pendekatan PAKEM (Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan).

B. Prinsip-prinsip Perkembangan Kurikulum

Adapun Kurikulum itu sendiri dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip berikut, yaitu:

Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan dan kepentingan peserta didik serta lingkungannya

Beragam dan terpadu

Tanggap terhadap ilmu pengetahuan, teknologi dan seni

Relevan dengan kebutuhan kehidupan

Menyeluruh dan berkesinambungan

Belajar sepanjang hayat

Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah

Pelaksanaan kurikulum berdasarkan prinsip-prinsip berikut, yaitu:

  • Pelaksanaan kurikulum didasarkan pada potensi, perkembangan dan kondisi peserta didik untuk menguasai kompetensi yang berguna bagi dirinya
  • Kurikulum dilaksanakan dengan menegakkan kelima pilar belajar, yaitu (1) belajar untuk beriman danbertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, (2) belajar untuk memahami dan menghayati, (3) belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif, (4) belajar untuk hidup bersama dan berguna bagi orang lain, (5) belajar untuk membangun dan menemukan jati diri melalui proses pebelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan.
  • Kurikulum dilaksanakan dalam suasana hubungan peserta didik dan pendidik saling menerima dan menghargai, akrab, terbuka dan hangat, berdasarkan prinsip tut wuri handayani.
  • Kurikulum dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan ultistrategi dan multimedia, sumber belajar dan teknologi yang memadai, dan memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar.
  • Kurikulum dilaksanakan dengan mendayagunakan kondisi alam, sosial dan budaya serta kekayaan daerah untuk keberhasilan pendidikan dengan muatan seluruh bahan kajian secara optimal.
  • Kurikulum yang mencakup seluruh komponen kompetensi mata pelajaran, muatan lokal dan pengembangan diri diselenggarakan dalam keseimbangan, keterkaitan, dan kesinambungan yang cocok dan memadai antarkelas dan jenis serta jenjang pendidikan.

C. Struktur Kurikulum untuk Pendidikan Umum

Struktur kurikulum pendidikan umum adalah struktur kurikulum yang dilakukan dan diterapkan di sekolah-sekolah yang lainnya, tidak hanya di tingkat SD/MI tetapi juga di tingkat SMP/SLTP/MTs, SMA/SMK/MA. Kedalaman muatan kurikulum pada satuan pendidikan biasanya tercantum atau termuat kedalam sebuah kompetensi. Kompetensi ini biasanya terdiri dari standar kompetensi dan kompetensi dasar yang dikembangkan berdasarkan standar kompetensi lulusan.

Struktur kurikulum SD/MI meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama enam tahun mulai kelas 1 sampai dengan kelas 6. Adapun struktur kurikulum di SD teerdiri dari:

  1. Dan dalam kurikulum SD memuat 8 mata pelajaran standar yaitu mata pelajaran (1) Pendidikan Agama, (2) Pendidikan Kewarganegaraan, (3) Bahasa Indonesia, (4) Matematika, (5) IPA, (6) IPS, (7) SBDP, dan (8) pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan, selanjutnya ada muatan lokal dan pengembangan diri.
  2. Substansi mata pelajaran IPA dan IPS pada SD/MI merupakan IPA Terpadu dan IPS Terpadu
  3. Pembelajaran kelas 1 – 3 dilaksanakan melalui pendekatan tematik, sedangkan kelas 4 – 6 dilaksanakan melalui pendekatan mata pelajaran.
  4. Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum.
  5. Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 35 menit
  6. Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (dua semester) adalah 34-38 minggu

D. Perkembangan Kurikulum Untuk Pendidikan IPS di SD

Ada 5 hal pokok yang berhubungan dengan perkembangan kurikulum untuk pendidikan IPS di SD, yaitu:

  1. Pembelajaran IPS di SD hendaknya mengembangkan kemapuan memahami berbagai fenomena sosial yang meliputi kemelek-wacanaan pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap mengenai: kebudayaan, ruang dan waktu, kontinuitas dan perubahan, interaksi manusia dengan lingkungan dan lain-lainnya.
  2. Pembelajaran IPS di SD hendaknya mengembangkan kemapuan komunikasi sosial yakni keterampilan menangkap fenomena yang terjadi dilingkungan siswa, mengemas gagasan baik berupa konsep, keterampilan, nilai, prinsip, norma maupun sikap sosial dan sebagainya.
  3. Pembelajaran IPS di SD mengembangkan kemampuan dasar dalam memecahkan masalah sosial yang perlu dilatihkan kepada dalam proses pebelajaran dikelas.
  4. Pembelajaran IPS di SD hendaknya mengembangkan kemampuan membiasakan diri peka, tanggap, dan adaptif dan kritis terhadap lingkungan sekitar guna memelihara dan memanfaatkan sumber daya alam serta mengembangkan kehidupan yang sejahtera dan harmonis dalam kebhinekaan
  5. Pembelajaran IPS di SD hendaknya mengembangkan kemampuan peserta didik dalam menganalisis masalah sosial secara terpadu untuk sampai pada kesadaran bahwa ada saling ketergantungan antara fenomena dan gagasan dalam setiap pemecahan masalah sosial serta dalam membangun kehidupan masyarakat yang damai, dinamis dan harmonis.

E. Awal Mula Perkembangan Kurikulum Pendidikan IPS di SD

Perkembangan kurikulum pendidikan IPS di SD dimulai pada tahun 2006 dalam KTSP yang ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 22 Tahun 2006 Tanggal 23 Mei 2006. Kurikulum 2006 lebih simple dan efektif yang memiliki nuansa padat dan paradigm baru dalam pembelajaran IPS, dan ditangan gurulah kurikulum ini dapat hidup serta berkembang. Kemudian tujuan pembelajaran IPS mengacu pada cara belajar aktif, misalnya membuat, menunjukkan, menceritakan, mencari, menggunakan, mengamati dan menggambar. 

Adapun perubahan kurikulum IPS yang pernah terjadi di Indonesia yaitu dimulai dari tahun 1964, 1968 (IPS masih berdiri sendiri-sendiri secara terpisah dan merupakan broad-field antara ilmu Bumi, Sejarah dan Pengetahuan Kewarganegaraan), 1975 (unsur pendidikan kewarganegaraan dala IPS mulai dipisahkan dan dijadikan bidang studi tersendiri dengan nama Pendidikan Moral Pancasila (PMP), dan  1986 (IPS termasuk kedalam kurikuler).

Posting Komentar untuk "Perkembangan Kurikulum Untuk Pendidikan IPS Di SD"