Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Ciri Atau Unsur-unsur Yang Ada Pada Tari Anak

Assalamu’alaikum warahmatullahiwabarakatuh

Bagaimana kabar anda hari ini? Semoga selalu sehat-sehat saja, dan saya do’akan kepada siapa pun yang telah membaca artikel ini, supaya:

  1. Yang belum dapat jodoh, semoga segera dapat jodoh. Aamiin….
  2. Yang belum dapat pekerjaan, semoga mendapatkan pekerjaan. Aamiin….
  3. Yang sedang bekerja, mudah-mudahan rezkinya makin melimpah. Aamiin….
  4. Yang sedang bersekolah, semoga sekolahnya berkah dan mendapatkan ilmu yang bermanfaat. Aamiin….

A. Ciri Atau Unsur-unsur Yang Ada Pada Tari Anak

Tari anak pada dasarnya merupakan sebuah gerakan yang diiringi oleh musik, namun dalam sebuah gerakan-gerakan yang ditunjukan oleh anak terdapat beberapa ciri atau unsur yang menciptakan sebuah tarian anak, unsur tersebut antara lain:

  1. Unsur gerak, sudah menjadi hal pokok setiap tarian itu identik dengan gerakannya. Melalui gerakan tersebut para penonton dapat menikmati pertunjukan tarian dan gerak tarianini terbagi menjadi 3 unsur, yaitu tenaga, ruang dan waktu.
  2. Unsur iringan, gerak dan musik merupakan suatu kesatuan yang tidak bisa terpisahkan, namun bukan berarti setiap tarian memerlukan music iringan yang jelas secara auditif, tetapi dapat berupa kesan musikal saja.
  3. Unsur tema atau cerita, suatu tarian yang dibawakan oleh anak tentu memiliki tema tersendiri, misalnya tema perjuangan, tema kepahlawanan atau tema penghormatan. Tema merupakan salah satu unsur yang mennetukan agar tarian dapat dimaknai bagi para penonton.
  4. Unsur tata rias, adalah segala upaya untuk mengubah wajah pelaku tarian dengan menggunakan alat – alat tertentu sesuai dengan peran atau karakter yang ditentukan.
  5. Unsur busana atau kostum, merupakan pakaian yang akan digunakan saat pentas menari, dan tentunya busana ini menyesuaikan dengan tema yang ditentukan. Misalnya tema kepahlawanan, maka busana yang digunakan adalah busana layaknya para pahlawan.  
  6. Unsur ruang pentas atau koreografi, adalah keseluruhan arena yang nampak saat pentas atau disebut juga dengan panggung tempat terselenggaranya tarian.

B. Fungsi Apresiasi Seni Bagi Anak-anak

Apresiasi merupakan sebuah bentuk pengahrgaan yang diberikan kepadaseseorang setelah berhasil melakukan sesuatu. Makna lain dari apresiasi adalah suatu penghargaan atau penilaian terhadap suatu karya seni atau sastra yang telah dibuat oleh seseorang, lalu kemudian di sampaikan atau diperyunjukan kepada khalayak ramai. Adapun fungsi dari apresiasi pada karya seni, yaitu:

  • Apresiasi merupakan sarana yang berfungsi untuk meningkatkan rasa cinta terhadap karya seni
  • Sebagai edukasi, penilaian dan empati terhadap karya seni
  • Sebagai sarana untuk mengajarkan kepada semua orang bahwa seni itu indah, sesni itu mengandung beragam makna dan unsur estetika 
  • Sebagai pemberi dorongan dan juga motivasi agar selalu mengembangkan kemampuan untuk terus berkarya dan menciptakan suatu karya seni yang luar biasa
  • Sebagai sarana untuk memberikan hiburan, penilaian dan edukasi
  • Dapat menimbulkan hubungan yang postif antara penikmat karya seni rupa dan juga para seniman
  • Untuk mengajarkan agar saling menghargai terhadap hasil karya orang lain

C. Perbedaan Karya Seni Rupa Dwimatra Dan Karya Seni Rupa Trimatra

Pengertian dari karya seni rupa dwimatra dan karya seni rupa trimatra, adalah:

Karya seni rupa dwimatra (dua dimensi) adalah jenis karya seni rupa yang ditandai dengan ukuran (dimensi) luas, yaitu panjang dan lebar, oleh karenanya bentuk karya ini berupa bidang datar. Karya senirupa dwimatra ialah menggambar, seni lukis dan mencetak dengan berbagai medium, seni ilustrasi, seni grafis, desain reklame serta yang lain yang bercirikan ukuran luas.

Karya seni rupa trimatra, yaitu karya yang mempunyai nilai ruang dan isi. Karya ini ditandai dengan ukuran panjang x tinggi x lebar, sedangkan bentuknya bervariasi seperti bentuk teratur maupun bentuk tidak beraturan sesuai dengan rancangannya. Kemudian karya trimatra ini lebih banyak menggunakan teknik atau bantuan peralatan mulai dari teknologi sederhana sampai dengan digital.

Adapun perbedaan antara karya seni rupa dwimatra dan seni rupa trimatra, antara lain:

  1. Dari hasil karya seni rupa yang dihasilkan, misalnya pada karya seni rupa dwimatra menghasilkan karya seni dalam bentuk lukisan, gambar dan desain grafis, sedangkan pada karya seni rupa trimatra dapat berupa ukiran, pahatan, merakit, membangun, melipat dan menempel, contohnya berupa ukiran relief, patung, dan sebaginya.     
  2. Hasil karya seni rupa dwimatra hanya berupa lukisan, gambar, desain dan juga grafis yang hanya dinikmati oleh indera penglihatan (mata) saja, misalnya lukisan atau gambar dari suatu pemandangan. Sedangkan karya seni rupa trimatra tidak hanya dapat dinikmati oleh indera penglihatan saja melainkan dapat tersentuh oleh anggota tubuh lainnya yaitu tangan.
  3. Lalu dari segi ukuran, untuk karya seni rupa dwimatra hanya memiliki ukuran panjang dan lebar saja, sedangkan pada karya seni rupa trimatra memiliki ukuran panjang, lebar, dan tinggi.
  4. Dari segi bentuk, untuk karya seni rupa dwimatra berbentuk bidang datar saja, sedangkan untuk trimatra memiliki bentuk bervariasi yaitu terkadang beraturan dan terkadang tidak beraturan.
  5. Dari segi tenaga, untuk seni rupa dwimatra tidak terlalu menggunakan tenaga yang banyak dalam membuat suatu karya seni rupa misalnya dalam pembuatan lukisan, sedangkan untuk seni rupa trimatra perlu tenaga yang ekstra dalam pembuatan karya seni rupa, misalnya dalam pembuatan relief dengan teknik ukir.

D. Fungsi Gambar Ornamen

Ornamen atau yang sering disebut dengan menggambar hiasan. Ornamen memiliki beberapa fungsi, diantaranya:

  • Fungsi ornamen sebagai hiasan/fungsi murni estetis, artinya gambar ornamen tersebut digunakan untuk memperindah suatu benda, objek atau yang lainnya. Misalnya untuk memperindah tampilan suatu produk, seperti keramik, tenun anyaman, dan produk-produk kerajinan pada karya arsitektur.
  • Fungsi ornamen simbolik, yaitu fungsi ornamen yang berkaitan dengan adat dan kepercayaan, biasanya teradapat pada benda-benda pusaka, benda-benda upacaraatau benda-benda yang disakralkan yang tentu saja nilai estetisnya tidak bisa diabaikan begitu saja. Misalnya ornamen pada benda-benda pusaka bersejarah seperti keris yang terdapat motif naga atau ular, dan candi dengan ornamen wajah raksasa. 
  • Fungsi ornamen konstruktif, yaitu fungsi ornamen dengan tujuan untuk memperindah konstruksi, bangunan, furnitur maupun senjata. Misalnya ukiran bunga pada kayu jati, ukiran pada sarung pedang, dan ukiran burung garuda pada tiang bangunan rumah.

Dan menurut kami jenis pernafasan yang cocok digunakan untuk bernyanyi adalah pernafasan dengan jenis diafragma (sekat rongga badan), hal ini dikarenakan pernafasan diafragma memiliki daya yang cukup untuk menghasilkan dan mempertahankan udara yang dikeluarkan saat bernyanyi, dan dengan pernfasan jenis diafragma ini membuat kita dapat mencapai nada-nada lagu yang tinggi tanpa harus takut untuk kehilangan nafas, begitu juga saat adzan atau membaca Al-Qur’an dapat menggunakan pernafasan diafragma agar nafas terasa panjang sehingga dapat mengayunkan bunyi bacaannya agar terdengar lebih merdu. Selain itu, dalam bernyanyi pernafasan diafragma dapat membuat suara yang dihasilkan dalam bernyanyi lebih stabil karena paru-paru tidak mudah lelah dalam bernafas dan kekuatan dalam bernyanyi akan semakin bertambah. Tentunya untuk dapat menguasai jenis pernafasan diafragma ini dibutuhkan kerja keras dan latihan khusus agar hasil yang didaptkan maksimal.

Mungkin itu saja beberapa rangkuman yang dapat kami tuliskan, semoga artikel sederhana ini bermanfaat bagi para pembaca sekalian dimana pun berada dan mohon maaf jika terdapat kesalahan didalam penulisan atau ada kalimat yang sulit untuk dipahami.

1 komentar untuk "Ciri Atau Unsur-unsur Yang Ada Pada Tari Anak"