Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pengertian dan Prinsip Pembelajaran Kelas Rangkap (PKR)

Assalamu’alaikum warahmatullahiwabarakatuh

Bagaimana kabar anda hari ini? Semoga selalu sehat-sehat saja, dan saya do’akan kepada siapa pun yang telah membaca artikel ini, supaya:

  1. Yang belum dapat jodoh, semoga segera dapat jodoh. Aamiin….
  2. Yang belum dapat pekerjaan, semoga mendapatkan pekerjaan. Aamiin….
  3. Yang sedang bekerja, mudah-mudahan rezkinya makin melimpah. Aamiin….
  4. Yang sedang bersekolah, semoga sekolahnya berkah dan mendapatkan ilmu yang bermanfaat. Aamiin….

A. Pengertian Dari Pembelajaran Kelas Rangkap (PKR)

PKR harus dilakasanakan disetiap sekolah agar proses belajar-mengajar tetap berjalan sebagaimana biasanya. PKR dilaksanakan yaitu dengan menggabungkan atau mengelompokkan kelas menjadi satu, model PKR bisa dilakukan 221 (2 kelas, 2 mata pelajaran, 1 ruangan), bisa juga 222 (2 kelas, 2 mata pelajaran, 2 ruangan) atau dengan model 333 (3 kelas, 3 mata pelajaran, 3 ruangan). Untuk sekolah yang jumlah peserta didiknya sedikit bisa menggunakan model 221, sedangkan sekolah dengan jumlah peserta didiknya besar bisa menggunakan model 222.

Selain itu, ada beberapa alasan mengapa PKR ini harus dilakukan, antara lain:

a. Letak Geografis

Sulitnya lokasi, terbatasnya sarana transportasi, permukiman yang berpindah-pindah, dan adanya mata pencaharian khusus, seperti menangkap ikan, menebang kayudan sebagainya, mendorong untuk menggunakan PKR.

b. Alasan Demografis

Untuk mengajar murid dalam jumlah kecil, apalagi di daerah pemukiman yang amat jarang maka PKR dinilai sebagai pendekatan pengajaran yang praktis. Selain itu, di daerah perkotaan pun alasan demografis ini juga berlaku.

c. Kurangnya Guru

Kurangnya guru ini biasanya terjadi pada sekolah yang berada didaerah terpencil, terbatasnya alat transportasi, alat dan media komunikasi dapat menciutkan “nyali” guru untuk bertugas didaerah terpencil tersebut. Belum lagi harga keperluan sehari-hari yang jauh lebih mahal daripada didaerah perkotaan, sementara besarnya gajih yang diterima tidak jauh berbeda. Hal ini lah yang menyebabkan sekolah didaerah terpencil kekurangan tenaga pendidik, sehingga mengharuskan guru yang ada disekolah tersebut mengajar dibanyak kelas. Maka dari itu PKR menjadi solusi untuk mengatasi sekolah yang kekurangan guru.

d. Terbatasnya Ruang Kelas

Jumlah ruang kelas yang terbatas menjadi permasalahan dalam proses pembelajaran, maka dari itu bagi sekolah yang tidak memiliki ruang kelas lengkap dapat menerapkan pembelajaran secara PKR dengan model sesuai kelas yang dimiliki.

e. Alasan Lainnya

Realita yang dihadapi seorang guru, baik ia mengajar didaerah terpencil maupun perkotaan adalah menghadapi murid dengan tingkat kemampuan dan kemajuan belajar yang berbeda. Didaerah perkotaan yang padat penduduknya, ada kemungkinan seorang guru menghadapi murid lebih dari 40 atau 50 orang. Dalam konteks seperti ini maka PKR dapat menjadi salah satu pilihan yang tepat. Satu ruang kelas yang tadinya berjumlah 40 orang atau lebih, kemudian membagi murid tersebut menjadi dua atau lebih subkelas yang terdiri dari 10 – 20 murid.

B. Prinsip Dari Pembelajaran Kelas Rangkap (PKR)

PKR merupakan salah satu bentuk pembelajaran yang perlu dikuasai oleh para guru SD. Sebagai salah satu bentuk pembelajaran, PKR mengikuti pembelajaran-pembelajaran secara umum dan khusus, adapun prinsip yang mendasari PKR ini yaitu:

1) Keserempakan Kegiatan Pembelajaran

Dalam PKR, guru menghadapi dua kelas atau lebih pada waktu yang sama. Oleh karena itu, prinsip utama PKR adalah kegiatan pembelajaran terjadi secara bersamaan atau serempak. Kegiatan yang terjadi secara serempak ini tentu harus bermutu dan bermakna, artinya kegiatan tersebut mempunyai tujuan yang sesuai dengan tuntutan kurikulum/kebutuhan murid dan dikelola secara benar.

2) Kadar Tinggi Waktu Keaktifan Akademik (WKA)

Selama berlangsungnya PKR, semua murid harus secara aktif menghayati pengalaman belajar yang bermakna, baik yang berkaitan dengan tuntutan kurikulum, maupun yang berkaitan dengan tujuan-tujuan yang bersifat jangka panjang seperti kemampuan berfikir kritis, mandiri, bertanggung jawab, dan bekerjasama.oleh karena itu, PKR tidak memberi toleransi pada banyaknya WKA yang hilang karena guru tidak terampil mengelola PKR. Misalnya, waktu tunggu yang terlampau lama, pembentukan kelompok yang berkepanjangan atau pindah kelas yang menyita waktu.

3) Kontak Psikologis Guru Dan Murid Yang Berkelanjutan

Dalam PKR, guru harus selalu berusaha dengan berbagai cara agar setiap dan semua murid merasa mendapat perhatian dari guru secara terus-menerus. Agar mampu melakukan hal ini, guru harus menguasai berbagai teknik. Menghadapi dua kelas atau lebih pada saat yang sama, kemudian mampu meyakinkan murid bahwa guru selalu berada bersama mereka, bukanlah pekerjaan yang mudah. Tindakan instruksional adalah tindakan yang langsung berkaitan dengan penyampaian isi kurikulum, seperti menjelaskan, memberi tugas atau mengajukan pertanyaan.

4) Dalam PKR, Terjadi Pemanfaatan Sumber Secara Efisiensi

Dalam pembelajaran, sumber dapat berupa peralatan/sarana, nara (orang), dan waktu. Agar terjadi WKA yang tinggi, semua jenis sumber tersebut harus dimanfaatkan secara efesien. Lingkungan, barang-barang bekas, dan segala peralatan yang ada disekolah dapat dimanfaatkan oleh guru PKR sehingga ketiga prinsip terdahulu dapat dipenuhi, demikian juga dengan orang dan waktu. Murid yang mempunyai kemampuan lebih tinggi dapat dimanfaatkan sebagai tutor, dan waktu harus dialokasikan secara cermat sehingga menghasilkan WKA yang berkadar tinggi. Oleh karena itu, seorang guru PKR harus mampu memanfaatkan waktu secara efesien sehingga waktu yang terbuang dapat diperkecil, bahkan dihindari.

C. Cara Menerapkan Model Dalam Pembelajaran Kelas Rangkap (PKR)

PKR 221 merupakan suatu model dalam menjalankan kegiatan pembelajaran kelas rangkap, maksud 221 adalah terdiri dari 2 kelas 2 mata pelajaran dan 1 ruang kelas. Adapun cara menerapkan model 221, adalah:

  1. Pada kegiatan pendahuluan ± 10 menit pertama, berikan pengantar dan pengarahan dalam satu ruangan. Gunakan dua papan tulis atau satu papan tulis dibagi 2. Tuliskan topic dan hasil belajar yang diharapkan dari kelas 5 dan 6. Ikuti dengan langkah-langkah untuk masing-masing kelas yang akan ditempuh selama pertemuan itu ± 80 menit.
  2. Pada kegiatan inti ± 60 menit berikutnya terapkan aneka metode yang sesuai untuk masing-masing kelas. Selama kegiatan belajar berlangsung adakan pemantapan, bimbingan, balikan sesuai keperluan. Terapkan prinsip wittiness, alertness, dan overlappongness. Gunakan keterampilan dasar mengajar yang sesuai.
  3. Pada kegiatan penutup ± 10 berdirilah didepan kelas menghadap kedua kelas untuk mengadakan reviu atas materi dan kegiatan yang baru berlaku. Berikan komentar dan penguatan sesuai keperluan. Setelah itu berikan tindak lanjut berupa tugas atau apa saja sebagai bahan untuk pertemuan berikutnya atau mungkin juga untuk hari berikutnya

Mungkin itu saja yang dapat saya tuliskan yaitu tentang Pengertian dan Prinsip Pembelajaran Kelas Rangkap (PKR), mungkin kita sudah sering melakukan kegiatan semacam ini yaitu mengajar langsung 2 atau 3 kelas, tetapitidak mengetahui bahwa itu sebenarnya adalah Pembelajaran Kelas Rangkap (PKR). PKR bisa saja menjadi suatu solusi bagi seorang guru ketika sekolah tersebut memiliki masalah, misalnya seperti ruang kelas yang kurang, sekolah berada didaerah terpencil sehingga tidak cukup memiliki tenaga pendidik, dan alasan lainnya.

Semoga artikel sederhana ini bermanfaat bagi para pembaca sekalian dimana pun berada dan mohon maaf jika terdapat kesalahan didalam penulisan atau ada kalimat yang sulit untuk dipahami.     

Posting Komentar untuk "Pengertian dan Prinsip Pembelajaran Kelas Rangkap (PKR)"